Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keluarga Anggota KPPS yang Meninggal Tolak Autopsi

Keluarga Anggota KPPS yang Meninggal Tolak Autopsi Kredit Foto: Antara/Handout
Warta Ekonomi, Solo -

Sejumlah pihak mengusulkan agar petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal diautopsi.

Berbeda dengan istri Alek Robikson anggota KPPS di TPS 20 Nusukan Banjarsari, Solo, Sarmini (44 thn) menolak dilakukan usulan autopsi terhadap jenazah almarhum.

"Kami atas nama keluarga Alex Robikson, menolak autopsi terhadap jenazah suaminya terkait adanya usulan outopsi pada aksi mendesak usut kematian anggota KPPS pada Pemilu 2019," ujarnya di Solo, Sabtu (11/5/2019).

Menurut Sarmini, pembongkaran makam untuk autopsi justru akan kembali membuka luka keluarga. Padahal sudah mengikhlaskan kepergian suaminya menjadi pahlawan demokrasi.

"Saya menolak makam suaminya dibongkar untuk autopsi, justru akan membuat tambah sedih keluarganya," imbuhnya.

Baca Juga: Tak Ada Petugas KPPS Meninggal Karena Diracun

Ia menegaskan, suaminya yang dipercaya sebagai Ketua KPPS di TPS 20 Nusukan itu, mohon dibiarkan beristirahat dengan tenang. Ia mengatakan suaminya meninggal dunia di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Jumat (26/4), pada pukul 19.00 WIB. Selain mempunyai riwayat darah tinggi, juga informasi diagnosa dari dokter jika ada gumpalan di otaknya.

"Saya tidak percara suami saya disengaja dibuat meninggal dunia. Suami saya memang tidak pernah mengeluh sakit," katanya.

Namun, suaminya saat sebagai petugas KPPS memang kurang istirahat. Selain itu, ada kemungkinan akibat faktor kelelahan sehingga jatuh sakit.

"Keluarga sudah menerima kepergian. Kami juga telah diperhatikan dengan adanya santunan untuk keluarga, dan menunggu santunan dari KPU Provinsi," tegasnya.

KPU sebelumnya menyatakan anggota KPPS di wilayah Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah yang meninggal dunia menjadi tiga orang. Alek Robikson, warga Praon RT 07/RW 07 Nusukan wafat di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Jumat (26/4), pada pukul 19.00 WIB. Menurut Nurul, Ketua KPPS di TPS 20 Nusukan tersebut jatuh sakit karena dipicu kelelahan setelah kegiatan pemungutan suara hinggga selesai penghitungan pada Pemilu 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: