Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Aceh, Pertamina Tambah Elpiji dan Tingkatkan Koordinasi

Di Aceh, Pertamina Tambah Elpiji dan Tingkatkan Koordinasi Kredit Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) I menambah penyaluran elpiji 3 kg subsidi wilayah Aceh di tujuh hari pertama Ramadan 1440 H. Sebanyak lebih dari 1 juta tabung, meningkat 11% dari penyaluran normal, telah digelontorkan ke pangkalan-pangkalan sejak awal Mei 2019.

Branch Marketing Manager Pertamina di Aceh, Awan Raharjo menyampaikan bahwa penambahan ini untuk merespons peningkatan konsumsi elpiji.

"Konsumsi elpiji 3 kg di Aceh meningkat di antaranya karena pelaksanaan tradisi Makmeugang. Sehingga kami menambah penyaluran ke 2.480 pangkalan di wilayah Aceh," jelas Awan dalam keterangannya, Senin (13/5/2019).

Penambahan sebanyak lebih dari 12.700 tabung per hari juga dilakukan di Aceh Utara. Khusus di Lhokseumawe, mencapai 5.000 tabung per hari. Ini juga untuk merespons isu kelangkaan elpiji 3 kg yang beredar di masyarakat.

Baca Juga: Masuki Hari Ke-3 Ramadan, Stok LPG Pertamina Aman? Ini Kesiapannya

Sementara Aceh Tengah yang juga dilanda isu kelangkaan, telah ditambah penyaluran sebanyak 11% dari konsumsi normal. Hampir 3.300 tabung elpiji 3 kg disebar ke 92 pangkalan di Aceh Tengah.

"Kami menengarai isu ini sengaja disebar pengecer karena mereka mendapat keuntungan jika lebih banyak elpiji yang digelontorkan," lanjut Awan.

Untuk itu, Pertamina meningkatkan koordinasi dengan pemda. Melalui rapat bersama tim penanggulangan inflasi daerah (TPID), Pertamina menyampaikan perlunya peningkatan pengawasan penyaluran elpiji 3 kg.

"Alokasi elpiji 3 kg untuk Aceh rata-rata 2,41 juta tabung per bulan. Sementara jumlah masyarakat miskin di Aceh sesuai data BPS pada September 2018 sejumlah 831.500 jiwa. Jika tepat sasaran bagi masyarakat miskin, maka per keluarga miskin mendapat 11 tabung per bulan," tambahnya.

Namun, alokasi rata-rata per bulan di Aceh sebanyak 2,41 juta tabung tersebut tidak akan mencukupi jika dikonsumsi oleh total penduduk Aceh sebanyak lebih dari 5 juta jiwa. Sehingga diperlukan pengawasan yang lebih ketat agar penyaluran elpiji 3 kg tepat sasaran kepada masyarakat miskin.

"Kami mengajak seluruh pemkab dan pemkot untuk bersama pro-aktif melakukan pengawasan di lapangan. Pertamina siap bersama perangkat pemda seperti Satpol PP mengadakan sidak secara kontiniyu ke agen dan pangkalan," tutur Awan.

Pertamina sendiri melarang agen dan pangkalan menjual pada pengecer. Maupun menjual dengan harga di atas HET. Sebanyak 23 pangkalan telah dikenakan sanksi karena terbukti melanggar ketentuan tersebut.

Baca Juga: Tabung Elpiji 3 KG Langka di Kota Batam

Pengawasan yang lebih ketat juga diperlukan untuk mengendalikan pengecer. Pertamina tidak dapat mengawasi maupun memberi sanksi pada pengecer karena mereka bukan distributor resmi elpiji 3 kg.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: