Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kejar Rasio Elektrifikasi 90% di NTT, PLN Siapkan Infrastruktur dan Sambungan Listrik Gratis

Kejar Rasio Elektrifikasi 90% di NTT, PLN Siapkan Infrastruktur dan Sambungan Listrik Gratis Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN berupaya mempercepat rasio elektrifikasi (RE) di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang saat ini masih di bawah 90%. Untuk itu, PLN memberikan sambungan gratis ke 11.000 kepala keluarga yang tidak mampu.

Direktur Bisnis regional Jawa bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Djoko Abumanan mengatakan, meski banyak kendala yang dihadapi dalam merealisasi penyambungan tersebut karena tidak semua calon pelanggan memiliki jaringan tegangan rendah, PLN optimis penyambungan 11.000 KK di NTT bisa terealisasi hingga akhir tahun ini.

Selain menyambungkan listrik pada saluran rumah yang sebelumnya nyantol (levering), PLN menambah infrastruktur baru berupa jaringan tengangan menengah dan rendah lengkap dengan trafo fistribusinya. Upaya inilah yang harus dilakukan PLN karena sebagian warga yang akan menerima sambungan listrik gratis belum memiliki jaringan listrik.

Dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk memperkuat dan memperluas jangkauan sistem interkoneksi, PLN membangun saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 70 kV Ruteng-Bajawa. Transmisi 70 kV tersebeut akan melewati beberapa kabupaten antara lain: Manggarai Timur (Bojong)-Nagekeo, Ende (Kampung Ropa), Maumere, Wairita, dan Larantuka.

Baca Juga: Bangun Infrastruktur Kelistrikan 35 GW, PLN Peroleh Sindikasi Rp16,75 Triliun

"Dengan pertimbangan kondisi selama pembangunan SUTT 70 kV di jalur Ruteng-Ropa, PLN optimis dapat diselesaikan akhir 2019, meski kendala yang dihadapi tidaklah ringan mengingat kontur tanah bukit-bukit. Untuk jangka pendek pada triwulan III dapat dioperasikan section Ruteng-Bejawa," ujar Djoko dalam keterangannya, Senin (13/5/2019).

Tantangan di lapangan selain geografis NTT berupa kepulauan, pegunungan, dan lembah, beberapa desa terletak di lereng-lereng bukit sehingga untuk mengangkut material listrik (tiang dan assesorisnya, kawat dan trafo) membutuhkan waktu tersendiri karena beberpa material harus diangkut secara gotong-royong.

"Khusus untuk pembangunan SUTT 70 kV sistem flores dari ujung barat hingga ujung timur, panjang lintasannya mencapai 600 kms," ungkap Djoko.

Upaya tersebut merupakan wujud pemerataan pembangunan kelistrikan agar infrastruktur listrik di NTT mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan mampu melayani kebutuhan pengembangan industri dan pariwisata.

Baca Juga: PLN Gencar Alirkan Listrik ke Tempat Wisata

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: