Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perang Dagang Makin Panas, Investor Paling Anti dengan Saham Perbankan, BCA Termasuk!

Perang Dagang Makin Panas, Investor Paling Anti dengan Saham Perbankan, BCA Termasuk! Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Serangan balasan yang dilakukan China kepada AS membuat kondisi pasar global tidak stabil. Aset-aset berisiko berbasis keuangan dari negara-negara berkembang pun menjadi sasaran investor, tidak terkecuali Indonesia. 

Dampak yang paling signifikan dari perang dagang itu terlihat melalui pergerakan rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) di pekan ini. Hingga pukul 10.05 WIB, rupiah sudah terkoreksi 0,21% ke level Rp14.445 per dolar AS. Dengan koreksi tersebut, rupiah menjadi mata uang terlemah ketiga di Asia setelah yen dan ringgit.

Baca Juga: China Balas Dendam, Rupiah Makin Nestapa

Lantas, bagaimana dengan IHSG? Performas IHSG tidak lebih baik daripada rupiah. Dibuka dengan koreksi 0,88%, IHSG nyaris saja meninggalkan level 6.000. Hingga saat ini, level terendah yang disentuh IHSG berada di 6.033,62. 

Hal itu terjadi karena ramainya aksi jual oleh investor asing yang merasa enggan untuk berlama-lama di pasar investasi Indonesia. Data BEI mencatat nilai investor jual bersih sudah mencapai Rp230,37 miliar. Jika investor tak segera kembali, dapat dipastikan bahwa IHSG akan semakin tersakiti. 

Baca Juga: Tragis! Investor Masih Ketakutan, IHSG Nyaris Tinggalkan Level 6.000

Sebagai informasi, dari segian banyak sektor saham di Bursa, sektor perbankan menjadi yang paling tertekan. Bahkan, tiga emiten perbankan kelas atas masuk ke dalam daftar saham yang paling banyak dilego investor asing. 

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi yang paling tinggi nilai investor jual bersihnya, yaitu sebesar Rp53,6 miliar. Dengan angka tersebut saja, saham Bank BCA sudah terkoreksi 0,45% di level Rp27.925 per saham. 

Baca Juga: Tumbuh 10,1%, Berapa Laba Bersih BCA di Triwulan I 2019?

Berikutnya, ada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Nilai investor asing jual bersih atas saham Bank BNI sudah mencapai Rp45,7 miliar. Alhasil, saham bank dengan warna khas jingga itu amblas 2,65% dari harga Rp8.450 per saham menjadi Rp8.275 per saham.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menduduki posisi ketiga sebagai saham perbankan yang paling banyak dilego investor dengan capaian nilai investor asing jual bersih sebesar Rp43,4 miliar. Kini, harga saham Bank BRI bertengger di level Rp4.030 per saham, turun 1,71% dari harga pembukaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: