Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lagi-lagi Novanto...

Lagi-lagi Novanto... Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jejak Setya Novanto dalam pusaran kasus korupsi lagi-lagi terungkap. Setelah sebelumnya, bekas Ketua Umum Golkar ini jadi pesakitan KPK atas kasus megakorupsi e-ktp, kini Novanto harus berurusan lagi dengan komisi anti rasuah atas kasus korupsi PLTU Riau 1 yang telah menyeret mantan Wakil Ketua Komisi VII Eny Saragih dan mantan Mensos Idrus Marham, serta terakhir memakan tumbal Dirut PLN Sofyan Basyir.

Baca Juga: Setya Novanto Diperiksa KPK

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menuturkan, penyidik masih mendalami peran mantan Ketua DPR Setya Novanto terkait kontrak kerja sama proyek PLTU Riau-1. Pada Selasa (14//) penyidik KPK memeriksa Novanto untuk Dirut nonaktif Sofyan Basir.

"Kami juga mendalami pengetahuannya dalam kesepakatan kontrak kerja sama ini, misalnya sejak awal ketika Johannes Kotjo meminta bantuan Setya Novanto dan juga Eni Saragih, apa yang diketahui dan apa yang dilakukan oleh Setya Novanto saat itu untuk pengurusan proyek PLTU riau-1 tersebut," ujar Febri di Gedung KPK Jakarta, selasa (14/5).

Termasuk, tambah Febri, pertemuan-pertemuan yang sempat dihadiri sebelumnya oleh saksi. Usai menjalani pemeriksaan, mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto menegaskan tak pernah membicarakan proyek PLTU Riau-1 atau meminta proyek  kepada Dirut PLN nonaktif, Sofyan Basir. Novanto mengaku hanya memastikan kepada Sofyan terkait pembangunan Pembangkit Tenaga Gas (PTG) yang dianggap tak berjalan.

"Saya meluruskan bahwa tidak pernah saya untuk PLTG Riau, yang saya menanyakan adalah mengenai PTG (jadi perusaahaan listrik tenaga gas) saya menanyakan karena sudah lama nggak berjalan. Jadi saya tanya itu," kata Novanto di Gedung KPK Jakarta, Selasa (14/5).

Novanto menyebut pertemuan dengan Sofyan pun hanya meminta penjelasannya terkait program pemerintah 35 ribu Mega Watt yang tengah dikerjakan oleh PLN.

"Dia (Sofyan) cuman cerita menjelaskan program-program  35 ribu MW yang sudah berhasil 27 ribu MW terus perkembangan mengenai PLTG yaitu gas yang sudah lama nggak jalan," ucap Novanto.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: