Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPJS Kesehatan Kerjasama dengan BEI, Buat Apa Yah?

BPJS Kesehatan Kerjasama dengan BEI, Buat Apa Yah? Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guna mengoptimalkan upaya perluasan kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), khususnya dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) yang didaftarkan perusahaan atau pemberi kerja lainnya, BPJS Kesehatan menjajaki sinergi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari mengatakan, langkah tersebut diambil untuk mendorong perusahaan mendaftarkan entitas dan seluruh pekerjanya ke dalam Program JKN-KIS sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

 

“Memiliki jaminan kesehatan adalah hak setiap penduduk Indonesia, termasuk para pekerja, yang tidak boleh ditunda. Melalui kerja sama ini, kami berharap PT Bursa Efek Indonesia bisa ikut memberikan kontribusi besar dalam upaya perluasan kepesertaan Program JKN-KIS,” katanya dalam acara penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Bursa Efek Indonesia di IDX Mainhall Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).

 

Baca Juga: Bayar Klaim Rp11 Triliun, BPJS Kesehatan: Tak Ada Kaitannya dengan Politik

 

Selain dalam hal perluasan peserta JKN-KIS, ruang lingkup tersebut juga mencakup sosialisasi kepesertaan Program JKN-KIS kepada perusahaan yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia serta sosialisasi mengenai Initial Public Offering (IPO) dan investasi kepada perusahaan yang sudah terdaftar di BPJS Kesehatan. 

 

Berlandaskan nota kesepahaman tersebut, BPJS Kesehatan akan memberikan data potensi calon perusahaan dan potensi calon investor yang terdaftar di BPJS Kesehatan kepada PT Bursa Efek Indonesia. Sebaliknya, PT Bursa Efek Indonesia akan memberikan data potensi perluasan kepesertaan badan usaha kepada BPJS Kesehatan.

 

Baca Juga: BPJS Kesehatan Kembali Ingatkan Status Akreditasi Mitra Rumah Sakit

 

Andayani menjelaskan bahwa peran badan usaha sangat besar dalam mendukung perputaran roda JKN-KIS. Untuk itu, badan usaha juga diharapkan mampu memberikan kontribusi yang optimal untuk mengawal keberlangsungan program jaminan kesehatan sosial tersebut.

 

“Badan usaha harus comply dalam memberikan perlindungan jaminan kesehatan kepada seluruh pekerjanya, termasuk anggota keluarganya. Jangan baru dipenuhi ketika pekerja yang bersangkutan sakit atau membutuhkan pelayanan kesehatan. Selain itu, alangkah baiknya jika badan usaha bisa ikut mendukung upaya promotif preventif sehingga pekerja yang sehat tetap sehat. Dengan demikian, produktivitas perusahaan akan terjaga,” kata Andayani.

 

Hingga 10 Mei 2019, total peserta JKN-KIS telah mencapai 221.580.743 jiwa, atau sekitar 83,94% dari jumlah penduduk Indonesia. Dari angka tersebut, sebanyak 32.033.542 jiwa terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dari segmen PPU swasta. Adapun sampai dengan akhir April 2019, terdapat 265.455 badan usaha yang telah terdaftar dalam Program JKN-KIS. 

 

Baca Juga: BPJS Kesehatan Bayar Utang ke Rumah Sakit Sebesar Rp11 Triliun

 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Penilaian Perusahan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa Bursa menyambut baik kerjasama yang dijalin dengan BPJS Kesehatan. Pasalnya, kerjasama ini akan menjadi sumber databased bagi BEI untuk menggaet perusahaan yang terdaftar di BPJS Kesehatan untuk masuk ke pasar modal Indonesia. 

 

“Scoop MoU perluasan kepersertaan JKN-KIS, harapannya BPJS Kesehatan dapat informasi dari perusahaan tercatat di indonesia yang sekarang 629 perusahaan yang equity dan jumlahnya akan terus bertambah. Ini akan jadi sumber databased yg favorable untuk attract peserta. Kedua bagi kami groming databased perusahaan yang ada di BPJS Kesehatan,” ucapnya. 

 

Baca Juga: Bos Bursa: Pilpres Lancar Bawa IHSG Menghijau

 

Nyoman menuturkan bahwa selain dengan BPJS Kesehatan pihaknya juga telah bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), BKPM, Apindo dan Dirjen Pajak. 

 

“Kami percaya institusi strategis ini tempat kami sharing informasi terkait data dan sosialisasi. Kita harapkan nanti pada bu Ani dan jajaran mari laksanakan program untuk boosting kedua belah pihak,” pungkasnya. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: