Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Startup IPO, Warga AS Ini Mendadak Tajir

Startup IPO, Warga AS Ini Mendadak Tajir Kredit Foto: Fortune
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jumlah miliarder di Amerika Serikat (AS) menyentuh angka 680 orang. Dengan jumlah segitu banyaknya, AS merupakan negara urutan pertama yang memiliki miliarder paling banyak. Namun, usai startup mereka melakukan penawaran saham perdana di bursa atau IPO, tiga orang miliarder asal AS ini hartanya semakin menggila.

Siapa saja mereka dan apa startup mereka? Berikut ulasannya:

Uber - Travis Kalanick 
Travis Kalanick, salah satu pendiri Uber turut kecipratan untung usai perusahaan besutannya itu melantai di bursa. Mengutip dari CBS, Kalanick diperkirakan meraup kekayaan hampir US$9 miliar saat Uber melakukan IPO.

Baca Juga: Usai IPO, Pegawai Pertama Uber Kecipratan Untung, Hartanya Sentuh Rp14 Triliun

Ia tercatat memiliki 8,6% saham Uber dan jika proses IPO membuat Uber memiliki valuasi US$100 miliar, maka Kalanick akan mendapat kekayaan tambahan sebesar US$8,6 miliar (sekitar Rp 122 triliun). Saat ini, ia sudah memiliki kekayaan yang diperkirakan mencapai US$5,8 miliar.

Jika ditotal, Kalanick diperkirakan memiliki kekayaan US$14,4 miliar setelah Uber melepas sahamnya ke bursa.

Pinterest - Ben Silbermann

Ben Silbermann, pendiri Pinterest sebelumnya memang sudah tajir melintir. Namun, usai startupnya melakukan IPO, ia bisa jauh lebih kaya. Diperkirakan, ia memiliki kekayaan sebesar US$1,6 miliar dan Pinterest telah mendapat valuasi sebesar US$14 miliar.

Baca Juga: 4 Tips Sukses Ala Bos Pinterest, Ben Silbermann

David Snider, pendiri dan CEO Harness Wealth, memperkirakan Silbermann bisa mengantongi lebih dari US$150 juta atau lebih jika dia sedikit lebih pintar dalam menangani pilihannya saat berjalan menuju IPO.

Slack - Stewart Butterfield

Baca Juga: IPO Tahun Ini, Kenapa Slack Pilih Rute Direct Listing?

Yang terakhir adalah pendiri dan CEO Slack, Stewart Butterfield. Perusahaan besutannya itu dilaporkan telah menargetkan nilai valuasi lebih dari US$10 miliar. Jika Slack berhasil memenuhi target, Butterfield turut menambah kekayaannya, dimana saat ini ia telah memiliki harta kekayaan sekitar US$650 juta hingga US$1,69 miliar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: