Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelarangan Kantong Plastik Malah Jadi Peluang Bagi Indopoly

Pelarangan Kantong Plastik Malah Jadi Peluang Bagi Indopoly Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) emiten produsen plastik pada tahun ini melihat jika kondisi pasar tahun ini lebih baik dibandinkan dengan tahun lalu. Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden Direktur Indopoly Swakarsa Industry, Jeffrey Halim, usai RUPST di Jakarta, Rabu (15/5/2019). 

 

Untuk itu, pada tahun ini perseroan perseroan mengincar angka penjualan akan naik 10% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi US$232,72 juta dari US$211,57 juta. 

 

“Kondisi pasar tahun ini jauh lebih baik dari tahun lalu kalau situasi stabil, kita akan meningkat, ekspektasi saya naik 10% di 2019,” ujarnya. 

 

Baca Juga: Tahun Ini Indopoly Bagi Dividen ke Pemegang Saham

 

Perseroan pun optimis, laba bersih diharapkan akan berada di angka US$5 juta tumbuh dari US$4,85 juta di akhir tahun 2018. “Laba US$5 juta stabil seperti tahun sebelumnya dengan didukung efisiensi produksi dan pengembangan produk baru dengan margin baik kami yakin bisa mencapai target yang ditetapkan,” terangnya. 

 

Baca Juga: 50% Laba Bersih Ace Hardware Jadi Dividen, Pemegang Saham Terima Berapa?

 

Menurutnya, pada tahun ini perseroan memperoleh keuntungan dari munculnya kampanye pelarangan penggunaan kantong plastik. Pasalnya, perseroan memiliki produk high end yang ramah lingkungan seperti white cavitated high barrier metalized BOPP Film dan high barrier metalized BOPP film with Surface treated on non-metalized surface. 

 

“Tantangan kita lihat ada, tapi juga banyak peluang. Pertama di dunia gimana ngomong go green ini sangat baik untuk perusahaan kita yang punya bio green kita sudah jual ke korea dan beberapa negara lain juga di indonesia. Ini good opprotunity buat saya. Dulu juga  minyak pake botol, sekarang pake pouch, itu juga jadi peluang. Tantangannya kompetisi dan kurs. Tapi opportunity lebih banyak sekali,” pungkasnya. 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: