Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Mandiri Optimis Inflasi Tahun Ini Sesuai Sasaran BI

Bank Mandiri Optimis Inflasi Tahun Ini Sesuai Sasaran BI Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mandiri (persero) Tbk meyakini inflasi yang terjadi pada tahun ini akan sesuai sasaran BI yang dipatok sebesar 3,5 ± 1%. Adapun inflasi pada bulan April 2019 tercatat sebesar 2,83% (yoy), cenderung stabil dan masih berada pada range target inflasi BI tahun ini.

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, mengatakan, inflasi yang terjaga tersebut terutama disebabkan oleh semakin terkendalinya inflasi komponen bergejolak (volatile price). Hal ini terkait dengan peningkatan produktivitas dan persediaan stok bahan pangan yang lebih efektif.

"Pengendalian inflasi juga didukung oleh kuatnya komitmen pemerintah menjaga inflasi komponen harga diatur pemerintah (administered price), seperti harga bahan bakar dan energi," ujar Andry di Jakarta, Rabu (15/5/2019).

Baca Juga: Bank Mandiri Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,22% di Tahun 2019

Selain itu, peran aktif pemerintah dan BI untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah juga semakin membaik sehingga pergerakan harga dapat terkendali.

“Kami memperkirakan inflasi akan mencapai kisaran 3,41% pada akhir tahun ini. Sementara itu, inflasi inti atau inflasi yang pergerakannya lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor fundamental atau bukan musiman yang lebih dapat menggambarkan daya beli masyarakat tercatat stabil sebesar 3,05% pada April 2019,” ungkap Andry.

Sementara terkait pertumbuhan ekonomi, Andry menilai ekonomi Indonesia di tahun 2019 diperkirakan akan mencapai 5,22%. Peningkatan tersebut, lanjut Andry, dipicu oleh pertumbuhan triwulanan terutama beberapa faktor musiman seperti bergesernya masa musim panen dari bulan Maret ke bulan April 2019, bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, masa libur sekolah dan tahun pendidikan baru, pemberian THR serta gaji ke-13 bagi PNS.

Baca Juga: Defisit, Neraca Dagang RI Kembali Alami Defisit di April 2019

“Kami melihat potensi aliran masuk PMA akan kembali tumbuh pada paruh kedua tahun 2019, seiring dengan semakin meredanya ketidakpastian akibat tahun politik dan pengumuman kabinet kerja yang baru. Realisasi Belanja Pemerintah juga kami perkirakan akan meningkat pada dua triwulan terakhir," paparnya.

Namun demikian, risiko penurunan permintaan dunia dan kembali meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan Tiongkok sekarang ini akan menjadi faktor risiko bagi ekonomi Indonesia untuk tumbuh lebih tinggi kedepannya.

Pada kuartal pertama tahun 2019, ekonomi Indonesia cenderung tumbuh stabil sebesar 5,07% (yoy), dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yaitu 5,06% (yoy). Daya beli masyarakat di kuartal I/2019 terjaga baik yang ditunjukkan dengan pertumbuhan konsumsi Rumah Tangga yang tercatat 5,01% (yoy), meningkat dari 4,95% (yoy) pada 1Q18.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: