Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

TKN Tantang BPN Buka-bukaan Data C1, Berani?

TKN Tantang BPN Buka-bukaan Data C1, Berani? Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga, mengungkapkan beberapa kejanggalan dari klaim perolehan suara dan kecurangan-kecurangan yang dibeberkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi

Ia mempertanyakan soal sebaran form C1 yang menjadi data untuk diinput guna mendapatkan hasil perhitungan sementara. Arya pun menduga kalau klaim perolehan suara 54,24% untuk pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandi, didapatkan dari sebaran C1 di daerah tempat mereka menang, seperti Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Aceh.

Oleh sebab itu, TKN ingin menantang pihak BPN untuk membeberkan data C1 yang dimiliki di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Baca Juga: BPN Tuding Scan C1 Hasil Editan, KPU Santai Jawabnya...

“Kami TKN menantang BPN adu data di KPU. Kita buka satu per satu data C1 semua TPS, 800 ribu TPS kita buka. Kerahkan berapa orang mereka mampu. Kami kerahkan berapa orang kami mampu,” ujar Arya Sinulingga di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019).

“Jangan bikin presentasi kami diundang. Ya yang punya gawean dia, kita nonton? Untung kami enggak datang. Kalau datang lalu kami ketawa-ketawa, kan kami takut juga karena ternyata kayak gitu,” tuturnya.

Baca Juga: Penangkapan Eggi Sudjana Dibilang Kriminalisai, TKN Geleng-Geleng

Soal waktu dan tempatnya, Arya Sinulingga membebaskan. Ia menyebutkan TKN siap kapanpun untuk membeberkan data C1 yang dimiliki mereka dan diperlihatkan di dalam rapat pleno yang digelar KPU.

“Terserah KPU, di pleno KPU saja kita tantang. Kapan saja siap, kami kan sudah mencapai 80 juta suara kemarin. Kami kan terus buka ke wartawan data kita,” ucap politikus Partai Perindo itu.

“Kamu pernah lihat data C1 mereka enggak? War room mereka di mana? Pindah-pindah katanya. Takut disadap, itu sistem gampang banget. Cuma tambah-tambah kok takut di-hack. Kan ini bukan sesuatu yang luar biasa programnya,” tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: