Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasca Pilpres, Buana Finance Yakin Permintaan Pembiayaan Bakal Ramai

Pasca Pilpres, Buana Finance Yakin Permintaan Pembiayaan Bakal Ramai Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Buana Finance Tbk (BBLD) tak menyangkal jika memang industri pembiayaan pada di awal tahun ini mengalami perlambatan yang disebabkan adanya gelaran pemilihan Presiden. 

 

Namun, Direktur Utama Buana Finance, Yanuar Alin mengatakan bahwa pihaknya meyakini jika setelah pilpres usai industri pembiayaan kembali membaik. 

 

Untuk itu, pihaknya menargetkan penyaluran pembiayaan di 2019 akan mencapai Rp3,2 triliun atau meningkat sebesar 5% dibandingkan dengan pencapaian pada tahun sebelumnya.

 

“Kuartal II karena pilpres harusnya lebih baik. Lebaran dan puasa kalau lihat dua minggu ini pengaruh naik 20-25% untuk pembiayaan consumer. Sudah beberapa tahun ini faktor lebaran tidak terlalu baik, tapi ini karena kuartal pertama jeblok. Jadi sekarang faktor lebaran pengaruh,” ujarnya, di Jakarta, Kamis (16/5/2019). 

 

Baca Juga: Top! Buana Finance Disuntik Lagi Rp50 Miliar

 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Buana Finance Corneiles Tedjo Endriyarto, menyatakan bahwa Perseroan yang menargetkan laba bersih 2019 sebesar Rp75 miliar.

 

"Pada 2019, bottom line kami sebesar Rp75 miliar atau meningkat sekitar 29 persen," ucapnya. 

 

Baca Juga: Buana Finance Diguyur Rp1 T oleh BCA Dkk

 

Menurutnya, target pembiayaan di 2019 akan disumbang lini bisnis pembiayaan konsumen sebesar Rp2,2 triliun dan sewa pembiayaan sebesar Rp1 triliun. "Kami optimistis capaian di tahun ini akan lebih baik, terlebih lagi setelah pemilihan presiden," jelasnya. 

 

Lebih lanjut dia menyebutkan, volume pembiayaan di 2018 sebesar 2,65 persen menjadi Rp3,06 triliun. Tedjo mengatakan, pertumbuhan piutang pembiayaan konsumen berkontribusi terhadap pertumbuhan aset sebesar 14,9 persen menjadi Rp5,02 triliun.

 

Sementara itu, jelas Tedjo, per 31 April 2019 nilai pembiayaan baru BBLD mencapai Rp1 triliun atau meningkat 18 persen (year-on-year). "Sampai akhir April 2019 laba setelah pajak tercatat senilai Rp23 miliar atau melebihi target yang sebesar Rp21 miliar," ujarnya.

 

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: