Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPN Ogah Dilibatkan dengan Seruan Poyuono, Pecah Nih?

BPN Ogah Dilibatkan dengan Seruan Poyuono, Pecah Nih? Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seruan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, untuk tidak membayar pajak dinilai bukan sebagai sikap resmi dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Juru Debat BPN Prabowo-Sandiaga Uno, Saleh Partaonan Daulay, menyatakan pernyataan ajakan tak bayar pajak merupakan pendapat pribadi Arief Poyuono.

Ia pun menilai ajakan Arief Poyuono itu tidak terkait dengan proses Pemilu 2019 yang tengah berlangsung. Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus mengawal adanya dugaan kecurangan yang terjadi selama penyelenggaraan Pemilu 2019.

"Menurut saya, pernyataan itu tidak kontekstual jika dikaitkan dengan proses penyelesaian tahapan pemilu yang ada. Sebab, persoalan pemilu yang ada di BPN saat ini lebih khusus terkait pada dugaan adanya kecurangan yang terjadi. Sementara soal membayar pajak adalah kewajiban warga negara yang telah diatur di dalam UU," katanya kepada Okezone, Jumat (17/5/2019).

Baca Juga: Arief Poyuono, Lu Jangan Nginjek Jalan, Melayang Aja

Saleh menambahkan, ajakan untuk tidak membayar pajak tersebut bisa saja menimbulkan kontroversi di masyarakat. Bahkan, bisa saja dapat mengurangi simpati masyarakat pada BPN.

"Seakan pendapat itu adalah pendapat resmi BPN. Padahal, itu adalah murni pendapat pribadi (Arief Poyuono). Jadi, pendapat pribadi begini sebaiknya tidak perlu terlalu direspons. Santai saja. Masih banyak hal lain yang perlu mendapat perhatian,” tuturnya.

Baca Juga: Poyuono Serukan Tak Bayar Pajak, Jawaban Anak Buah Bu Ani Seperti Gledek

Oleh karena itu, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta kepada seluruh simpatisan dan kader partai pengusung Prabowo-Sandi untuk mengabaikan ajakan Waketum Gerindra tersebut.

"Tidak baik kalau persoalan ini melebar ke hal-hal lain yang tidak terkait langsung. Lebih baik fokus saja menghadapi persoalan yang ada. Itu saja sudah cukup menghabiskan energi. Karena itu, tidak perlu diperluas lagi ke hal lain,” tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: