Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kubu Prabowo: Namanya Juga PSI, Partai Sensasional Indonesia

Kubu Prabowo: Namanya Juga PSI, Partai Sensasional Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyebut Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno adalah peserta pemilu terburuk sepanjang sejarah. Jubir BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengatakan paslon yang diusung pihaknya merupakan peserta pemilu terbaik karena telah menunjukkan sikap kenegarawanan.

"Pak Prabowo dan Bang Sandi sudah menjadi peserta Pemilu yang baik. Bayangkan, Bang Sandi mengundurkan diri menjadi Wagub DKI meskipun dia bisa cuti. Ini contoh keteladanan yang baik di saat Kiai Ma'ruf untuk mundur jadi Ketua MUI saja nggak mau," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/5/2019).

Andre lantas menyerang PSI dengan membuat plesetan Partai Sensasional Indonesia karena dinilai senang mencari sensasi.

Baca Juga: Prabowo dan Sandi Peserta Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah

"Mereka nggak lolos ke DPR, akhirnya mereka ngigau. Akhirnya mereka asbun (asal bunyi). Namanya juga PSI, Partai Sensasional Indonesia," katanya.

Ia menilai Prabowo telah menunjukkan sikap pratriotnya saat kalah melawan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014. Kala itu Prabowo datang ke DPR untuk memberi selamat pada Jokowi.

"Dan Pak Prabowo telah menunjukkan jiwa patriotnya saat kalah di 2014, dia ke DPR, memberi selamat kepada Pak Jokowi. Dan itu tidak pernah ada pemimpin yang mencontoh itu. Bu Mega 2 kali sama Pak SBY, nggak pernah ngucapin selamat ke Pak SBY," jelasnya.

Andre pun menyebut PSI sebagai partai baru yang masih kekanak-kanakan yang masih harus banyak belajar dan jangan malah mengajari.

"Jadi jangan ngajarin ikan berenang. Bilang tuh sama Partai Sensasional Indonesia," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: