Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkuak! Alasan Orang China Mau Kerja '996'

Terkuak! Alasan Orang China Mau Kerja '996' Kredit Foto: Unsplash/Charles Forerunner
Warta Ekonomi, Jakarta -

Orang China memang terkenal dengan kerja kerasnya. Sistem kerja ‘996’ sudah mandarah daging bagi mereka. Apa itu sistem kerja ‘996’? sistem kerja dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam selama 6 hari seminggu.

Meski banyak pihak yang protes, namun sistem tersebut rasanya tak bisa hilang. Menurut Rebecca Fannin, pemodal ventura di Silicon Dragon Ventures, sistem kerja 996 adalah salah satu upaya China dalam mengejar perkembangan ekonomi negara barat.

Baca Juga: Kenapa China Banyak Lahirkan Miliarder? Begini Sistem Kerja Mereka

China ingin melampaui negara barat di berbagai sektor. Oleh karena itu, pendiri serta pekerja di China harus kerja keras dan tak boleh malas.

"Ada terlalu banyak pekerjaan harus diselesaikan. Dari apa yang saya lihat dan saksikan di Beijing, Shanghai, dan Shenzen, gampang menyaksikan entrepreneur China bekerja 10-10-7 atau 12 jam setiap hari seminggu," ungkap Fannin.

Banyak yang mengatakan kerja terlalu keras bisa merusak kesehatan. Terlebih lagi aat ini, milenial di China telah menerapkan gaya hidup sehat. Namun, tetap saja budaya kerja itu tak akan hilang.

Baca Juga: Jack Ma Dukung Sistem Kerja '966', Warganet Protes

"Tapi budaya 996 tidak akan lenyap. China terlalu termotivasi untuk sukses. Ekonomi teknologi tumbuh terlalu cepat, kompetisi terlalu brutal dan peluang terlalu luas di China untuk bermalas-malasan," papar dia.

"Dalam dekade ke belakang, ekonomi teknologi China telah menyamai Silicon Valley dalam beberapa hal yaitu venture capital, IPO, model bisnis dan inovasi di beberapa sektor. Besok kita akan melihat inovasi lagi datang dari China. Ini hanyalah permulaan dan itu kenapa China bekerja begitu keras," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: