Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebaran Aman! Pemerintah Bakal Kawal Stabiliasasi Harga Pangan

Lebaran Aman! Pemerintah Bakal Kawal Stabiliasasi Harga Pangan Kredit Foto: Antara/Antara (Wahyu Putro)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Stabilisasi harga pangan akan terus dikawal oleh pemerintah selama Ramadan hingg menjelang Idulfirtri. Dengan pengawalan tersebut diharapkan akan memberikan ketenangan dan rasa aman bagi konsumen.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, berdasarkan hasil Rakortas Menteri, pengawalan tersebut dilakukan bersama Satgas Pangan yang beranggotakan Bareskrim Polri, Polda, Polsek, Perum Bulog, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.

Baca Juga: Harga Bawang Putih Sudah Turun, Kementan Tegas Terhadap Importir Nakal

“Khusus bawang putih, kami juga sudah minta importir untuk mengawal sampai ke konsumen untuk menjaga stablisasi pangan. Jadi tidak ada alasan lagi bawang putih naik,” kata Amran seperti yang dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, (18/5/2019).

Bahkan, untuk menjaga stabilisasi harga bawang putih, pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor bawang putih sebanyak 100 ribu ton.

Dengan pengawalan tersebut, Amran berharap konsumen bisa tenang merayakan Lebaran karena mendapatkan harga kebutuhan pangan pokok yang terjangkau. Salah satu upaya pemerintah adalah mengadakan operasi pasar dan pasar murah.

Baca Juga: Pemerintah Klaim Berhasil Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok

Untuk komoditas bawang merah dan bawang putih yang sempat bergejolak, pemerintah menggelar Operasi Pasar (OP) dengan harga Rp25 ribu/kg untuk bawang putih dan Rp22 ribu/kg untuk bawang merah. Data Pasar Induk Kramat Jati, saat ini harga bawang putih sudah Rp23 ribu/kg.

Upaya pemerintah menjaga stabilisasi pangan selama tiga tahun sudah terbukti. Bahkan untuk tahun ini pun harga komoditas pangan relatif stabil.

“Hal ini bisa kita lihat dari angka inflasi komoditas pangan. Misalnya jika tahun 2014 mencapai 10,5%, maka kini hanya 1%. Ini sebuah lompatan tertinggi dalam sejarah pangan dan ini tidak mudah,” kata Amran.

Di tempat terpisah, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat juga sudah melakukan stabilisasi harga dengan menyeimbangkan ketersediaan dan kebutuhan pangan konsumsi rumah tangga, hotel, restoran dan katering (horeka).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, Kusmayadi mengatakan, stabilisasi harga dilakukan dengan menyeimbangkan penyediaan bahan pangan dan kebutuhan masyarakat sudah dilakukan sejak Januari-April 2019.

Baca Juga: Operasi di 40 Pasar Jakarta, Kementan Jual Bawang Putih dengan Harga Miring

“Memang ada sejumlah bahan pangan pokok selama Ramadan dan jelang Lebaran mulai naik harganya. Namun, ada juga bahan pangan pokok yang harganya stabil dan ketersediaannya melebihi kebutuhan atau surplus,” katanya.

Guna mengantisipasi lonjakan harga bahan pangan, khususnya daging, telur, ayam, bawang merah, bawang puih dan cabai, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Prov. Jabar jelang Lebaran tahun ini bekerja sama dengan Bulog Jabar dan pihak terkait untuk melakukan OP.

Selain melakukan OP, pihaknya bersama pihak terkait juga menggelar pasar murah dan bazar di sejumlah pasar tradisional.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: