Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masuki Era Revolusi Industri 4.0? Kementan Siap!

Masuki Era Revolusi Industri 4.0? Kementan Siap! Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Manado -

Era Revolusi Industri 4.0 digadang-gadang akan berdampak pada segala bidang, termasuk pertanian. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pemerintah Indonesia telah mempersiapkan diri.

Hal ini dikemukakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementan, Dr. Fadjry Djufry saat menyampaikan pidato ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-59 Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (17/5/2019).

Baca Juga: Pastikan Surplus, Kementan Pantau Ketat Stok Telur Ayam selama Ramadan

“Era Revolusi Industri 4.0 dicirikan dengan operasionalisasi sistem usaha pertanian berbasis Artificial Intelegence (AI), Internet of Things (IoT), serta Cyber Physical Systems (CPS),” ujar Fadjry, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan Balitbangtan, termasuk dari kalangan akademisi untuk ikut berkontribusi dalam mempersiapkan diri memasuki era industri 4.0 ini.

“Badan Litbang Pertanian beserta segenap stakeholder, termasuk akademisi di Perguruan Tinggi untuk bersama-sama berkontribusi dalam menggagas pemikiran-pemikiran untuk memformulasikan strategi adaptasi dan  tranformasi menuju era industri 4.0,” tegasnya.

Menurut Fadjry, dalam merumuskan strategi tersebut perlu mencermati beberapa hal, antara lain dengan memformulasikan perencanaan riset dan pemanfaatan hasilnya dengan memperhatikan teknologi AI, IoT, serta CPS.

Baca Juga: Canggih! Kementan Luncurkan Alsintan yang Didukung Revolusi Industri 4.0

Kemudian, pentingnya penciptaan inovasi pertanian yang memanfaatkan teknologi digital dalam sistem usaha pertanian, penciptaan inovasi alat dan mesin pertanian yang dikontrol secara otomatis, serta penciptaan inovasi pertanian yang mendukung implementasi precision farming.

Penerapan Inovasi Menuju era Revolusi Industri 4.0

Menurutnya, beberapa strategi tersebut secara operasional sebagian telah digagas dalam program dan kegiatan utama Balitbangtan. Seperti dalam inovasi KATAM (Kalender Tanam) Terpadu, salah satu inovasi berbasis teknologi informasi yang dapat memberikan pedoman waktu tanam, lokasi, kebutuhan input produksi yang sesuai, serta informasi lain yang dibutuhkan oleh pengguna, khususnya penyuluh dan petani.

Pada sisi lain, Balitbangtan mendukung Nawa Cita Presiden RI dengan membangun dan mengembangkan Taman Sains dan taman Teknologi Pertanian, yang juga dapat diintegrasikan dengan model kawasan pertanian berbasis korporasi petani.

Baca Juga: Revolusi Industri 4.0 Butuh Kontribusi Kaum Hawa

“Dua model hilirisasi inovasi pertanian ini, telah sebagian besar menerapkan karakteristik pertanian era Revolusi Industri 4.0,” ungkap Fadjry.

Fadjry juga menyebutkan bahwa, selain menghasilkan inovasi pertanian yang bersifat public domain, Balitbangtan hingga tahun 2018 juga telah berhasil menghasilkan 319 paten terdaftar, dan 148 di antaranya telah dikabulkan (granted) oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kemenkumham.

“Di antara lembaga litbang pemerintah, jumlah paten granted yang diperoleh litbang pertanian merupakan yang terbanyak,” jelasnya bangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: