Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachlan Nashidik melalui akun Twitter pribadinya menyayangkan aksi diam Capres 02 Prabowo Subianto ketika pendukungnya menghujat Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan kata licik.
"Capresnya Prabowo, tapi nuntut SBY yang berjuang di front paling depan. SBY dituding abu-abu, licik, pengkhianat, karena curahkan waktu untuk Ibu Ani yang sakit di Singapura," cuitnya, seperti yang dikutip WE Online, di Jakarta, Sabut (18/5/2019).
Baca Juga: Ini Dia Kabar Terbaru Bu Ani, Memo-nya AHY...
Capresnya Prabowo. Tapi nuntut SBY yang berjuang di front paling depan.
— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) May 18, 2019
SBY dituding "abu-abu", "licik", "pengkhianat", karena curahkan waktu untuk Ibu Ani yang sakit di Singapura.
Ibu Ani bahkan dituding sakit palsu. Ada yang menyumpahi cepat mati.
Pak Prabowo? Diam saja.
Sambungnya, "Ibu Ani bahkan dituding sakit palsu. Ada yang menyumpahi cepat mati. Pak Prabowo? Diam saja," tambahnya.
Baca Juga: Sebelum 22 Mei, Jokowi dan Prabowo Harus Bertemu!
Tak hanya itu, ia juga menyayangkan sikap Prabowo saat debat Pilpres yang dinilai malah menyerang presiden sebelum Joko Widodo.
"Pak Prabowo dalam debat selalu menghindar menyerang Jokowi. Tapi membiarkan pendukungnya menyerang dengan isu rasial dan sektarian. Pak Prabowo malah menyerang SBY, sekutunya sendiri," ujarnya lagi.
Tambahnya, ia mengatakan seharusnya sebagai pemimpin mampu mendidik dan membuat disiplin para pendukungnya dan bukan hanya mengompori.
Bahkan, Rachland mengambil contoh seperti John McCain. Ia mengatakan, John McCain sebgai pahlawan perang Amerika Serikat, pernah menegur pendukungnya sendiri karena menyerang Barack Obama secara rasial.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
