Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Berikan Lampu Hijau Terkait Penjualan 94 Rudal ke Korsel

AS Berikan Lampu Hijau Terkait Penjualan 94 Rudal ke Korsel Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Washington -

Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) telah membebaskan penjualan rudal pertahanan udara senilai US$314 juta ke Korea Selatan (Korsel). Hal itu diungkapkan oleh Pentagon di tengah ketegangan yang muncul kembali di Semenanjung Korea.

Korsel, yang merupakan sekutu utama AS di Asia, diminta untuk membeli 94 rudal SM-2 yang digunakan oleh kapal terhadap ancaman udara bersama dengan 12 sistem panduan dan bantuan teknis dengan total biaya mencapai US$313,9 juta, Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) mengatakan di situs webnya seperti disitir Reuters, Minggu (19/5/2019).

Badan tersebut, sebuah unit Departemen Pertahanan, memberikan sertifikasi pada hari Kamis yang memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan.

Baca Juga: Gawat!! Korut Tembakkan Rudal Lagi, AS Sita Kapal Korut

Penjualan yang diusulkan datang setelah Korea Utara (Korut) baru-baru ini mengkritik pembelian sistem pertahanan Korsel dari AS, termasuk kedatangan pesawat stealth F-35 pertama.

Dengan perundingan denuklirisasi terhenti setelah pertemuan puncak kedua antara Korut dan AS gagal di Hanoi pada bulan Februari, Pyongyang melanjutkan kembali uji coba senjata lebih banyak bulan ini.

Korut yang tertutup dan Korsel yang kaya, secara teknis masih berperang karena konflik mereka pada tahun 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Korsel sudah menggunakan rudal SM-2 yang dikembangkan oleh Raytheon Co, tetapi sedang membangun lebih banyak rudal pertahanan yang dilengkapi dengan senjata.

Sementara Korut terus mengumbar keberhasilan tentang rudal permukaan-ke-udara.

Secara terpisah, Jepang, sekutu penting AS di wilayah itu, juga dibebaskan untuk membeli rudal udara-ke-udara jarak menengah senilai US$317 juta dari Washington, kata DSCA.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: