Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luncurkan 'Petani Milenial', Kementan Motivasi Anak Muda Jadi Jutawan dengan Bertani

Luncurkan 'Petani Milenial', Kementan Motivasi Anak Muda Jadi Jutawan dengan Bertani Kredit Foto: Antara/Anis Efizudin
Warta Ekonomi, Gowa -

Kementerian Pertanian (Kementan) medorong anak muda untuk terjun di sektor pertanian.
Setidaknya sejumlah anak muda yang terjun ke sektor pertanian berhasil membuktikan bahwa sektor pertanian ternyata bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menekankan wirausaha yang digerakkan oleh agropreneur muda memiliki peran penting dalam keberhasilan pembangunan pertanian.

“Lewat program Petani Milenial, kami menyalurkan bantuan sarana prasana pertanian, sekaligus memberikan bimbingan dan pendampingan kepada para petani milenial,” ujar Boga saat menjadi pembicara Bincang Asyik Pertanian (Bakpia) di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, Jumat (17/5/2019).

Baca Juga: Lewat Bakpia, Kementan Dukung Milenial Sulsel Terjun ke Sektor Pertanian

Di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menggiatkan program Penumbuhan dan Penguatan Petani Milenial. Program ini ditujukan untuk menumbuhkembangkan minat generasi milenial untuk berwirausaha di sektor pertanian.

Langkah pemerintah dalam menggiatkan program Petani Milenial dinilai penting oleh Sekretaris Jenderal Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita), Muhammad Riyada. Menurutnya, masih banyak anak muda yang berpikir sektor pertanian belum menjanjikan sebagai lahan mata pencaharian.

“Pertanian itu sebetulnya memiliki prospek yang sangat besar sebagai penyerap tenaga kerja. Kita lihat banyak yang menyebutkan bahwa kesempatan kerja semakin sedikit sehingga pengangguran meningkat. Padahal di sisi lain, pertanian masih membutuhkan banyak tenaga muda. Dan apabila dikelola dengan benar, bisnis di sektor pertanian bisa menghasilkan keuntungan yang berlimpah,” tandas Riyada.

Baca Juga: Petani Indonesia Bisa Sejahtera, Andaikan...

Mardiana, salah satu agropreneur komoditas jamur tiram asal Maros, Sulawesi Selatan, menyebutkan saat ini bisnis budidaya dan pengolahan jamurnya sudah menghasilkan omzet 90 hingga 120 juta rupiah setiap bulannya.

“Padahal awalnya modal saya cuma satu juta rupiah,” ungkapnya.

Ia menyebutkan usahanya berbuah manis. Lima tahun terakhir, permintaan jamur Mardiana justru membludak.

“Saat ini produksi kami dua hingga tiga ton per bulan. Itu pun belum bisa memenuhi permintaan pasar. Padahal kami sudah bermitra dengan 30 petani. Jadi peluang untuk meningkatkan kapasitas bisnis masih sangat terbuka,” tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: