Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanda Dukacita, Pemkab Sleman Kasih Santunan ke Keluarga Petugas KPPS

Tanda Dukacita, Pemkab Sleman Kasih Santunan ke Keluarga Petugas KPPS Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Sleman -

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyerahkan santunan kepada keluarga kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan panitia pengawas pemilu (panwaslu) yang meninggal dunia. Secara keseluruhan, ada tujuh orang petugas KPPS dan satu orang petugas panwaslu yang wafat di Sleman.

Kabupaten Sleman tercatat memiliki jumlah petugas yang meninggal dunia terbanyak di DIY. Ada total delapan orang petugas yang meninggal dunia di Sleman. Jumlah itu belum termasuk mereka yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Pemkab Sleman memberikan santunan kepada keluarga petugas yang ditinggalkan. Santunan diserahkan oleh Bupati Sri Purnomo dan Wakil Bupati Sri Muslimatun. Kegiatan ini berlangsung pada resepsi hari jadi ke-103 Kabupaten Sleman.

Baca Juga: Polisi Sebut Tulisan ''Pembantaian KPPS di Pemilu'' Ada Unsur Pidananya

Dalam sambutannya, Sri Purnomo mengungkapkan, pihaknya turut berempati atas duka yang dialami KPSS dan Panwaslu setempat. Dia pun berharap, santunan yang diberikan Pemkab Sleman dapat membantu keluarga yang ditinggalkan.

"Kami berdukacita mendalam atas meninggalnya petugas-petugas KPPS, tapi di luar itu, mereka merupakan pahlawan demokrasi," kata Sri di Pendopo Parasamya Sleman, Sabtu (18/05/2019) kemarin.

Suasana haru begitu terasa saat santunan-santunan diserahkan. Hadir menerima santunan keluarga Lilik Siswanto dari Kecamatan Depok, keluarga Mursidi dari Kecamatan Godean, serta keluarga Sudarwanto dari Kecamatan Kalasan.

Baca Juga: Ani Hasibuan Bantah Pernah Bilang Ratusan Anggota KPPS Meninggal Karena Racun

Selanjutnya, keluarga Basuki dari Kecamatan Ngaglik, Joko Susanto dan Tugiman dari Kecamatan Sleman, serta keluarga Budianto dan Hasto dari Kecamatan Mlati.

Setelah acara santunan itu usai, Sri Purnomo menyatakan pihaknya mengapresiasi tingginya angka partisipasi pemilu 2019 lalu di Sleman. Ia menilai, hal itu adalah salah satu hasil kerja keras para petugas KPPS dan Panwaslu.

"Partisipasi di atas 90%, bahkan kemarin ketika tarawih Keliling di Kecamatan Cangkringan kita mendapat informasi partisipasi di sana mencapai 92%, jauh di atas rata-rata DIY," ujar Sri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: