Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ridwan Kamil Bahas Sejumlah Poin Penting dengan Menteri Lingkungan Hidup Jepang

Ridwan Kamil Bahas Sejumlah Poin Penting dengan Menteri Lingkungan Hidup Jepang Kredit Foto: Humas Pemprov Jabar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam lawatannya ke Jepang bertemu secara khusus dengan Menteri Lingkungan Hidup Jepang Tsukasa Akimoto, Senin (20/5/19), waktu setempat.

Ridwan Kamil dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Vice Minister for Global Environment Affairs KLH Jepang Yasuo Takahashi tersebut memaparkan hubungan kerja sama antara Indonesia-Jepang, khususnya dengan Jawa Barat yang sangat panjang.

"Provinsi kami bisa dibilang rumah kedua bagi orang Jepang di Indonesia," kata gubernur yang akrab disapa Emil ini melalui siaran berita yang diterima redaksi Warta Ekonomi di Jakarta.

Menurutnya, secara lingkungan bahkan Jawa Barat mirip dengan Jepang yang banyak memiliki gunung berapi, bencana gempa bumi, dan kerap mengalami musibah tsunami. Pertemuan dengan Yoshiaki Harada sekaligus menyampaikan dua rencana kerja sama pihaknya. "Pertama berkaitan dengan metropolitan dan kedua soal kebencanaan," kata Emil.

Terkait metropolitan, Emil memastikan tengah fokus pada pengendalian lingkungan, salah satunya adalah pengelolaan sampah perkotaan. Jawa Barat berencana ke depan pengelolaan sampah bisa ramah lingkungan seperti layaknya Jepang.

"Sebagai gubernur saya membawahi 27 kota, di mana jika ada satu proyek lingkungan berhasil, saya jadikan contoh untuk daerah lainnya," jelasnya.

Baca Juga: 4 Daerah di Jabar Ini Akan Jadi Pusat Kebudayaan Sunda

Langkah pertama menyelesaikan sampah perkotaan, menurutnya, sudah dilakukan Jawa Barat dengan membangun fasilitas pengelolaan dan pemrosesan akhir sampah (PPAS) Lulut, Nambo, Bogor atau Luna. Luna yang nilai proyeknya mencapai US$60 juta akan melayani sampah di Bogor Raya plus Tanggerang Selatan.

"Sekarang kami akan membangun lima fasilitas dari sampah plastik menjadi bahan bakar. Kalau ini berhasil, sampah-sampah plastik perkotaan bisa kita ambil dan jadikan bahan bakar. Akan mengurangi sampah plastik yang mencemari lingkungan," katanya lagi.

Pada Menteri Tsukasa Akimoto, Emil pun menyampaikan rencana Jawa Barat yang akan menjadi provinsi pertama yang memasukkan kurikulum kebencanaan di sekolah dasar dan menengah.

"Oleh karena itu kami mohon dibantu, contoh modul pengajaran di sekolah yang bisa kami latih ke guru dan diajarkan kepada anak sekolah," Emil menuturkan.

Selain itu, pihaknya juga meminta bantuan teknologi bagaimana mengubah Citarum yang masih menjadi sungai terkotor menjadi sungai terbersih. "Karena presiden menugaskan saya lima tahun untuk membersihkan, mudah-mudahan Pak Menteri bisa membantu saya," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Tsukasa Akimoto menyambut baik rencana dan tawaran kerja sama yang disampaikan Gubernur Ridwan Kamil. Terutama terkait kurikulum kebencanaan, di mana pihaknya bisa menerapkan hal tersebut belajar dari sejumlah bencana yang menimpa Jepang.

"Kami banyak belajar dari pengalaman dilanda bencana, di wilayah Timur di Jepang," katanya.

Khusus terkait Citarum, pihaknya mengaku sudah pernah berkunjung ke Jakarta dan melihat kondisi sungai Ciliwung. Akimoto mengaku pihaknya merekomendasikan apa yang sudah dilakukan Jepang agar sungai menjadi bersih.

"Di setiap titik tertentu bangun sarana pengelolaan air sebelum dibuang ke sungai. Dulu sungai di Tokyo tercemar, sekarang jadi bersih," jelasnya.

Baca Juga: Jabar Ladang Caleg Artis, Hasilnya? Banyak yang Gagal!

Menurutnya, dengan adanya fasilitas pengelolaan air, maka sebelum air kotor masuk ke sungai dibersihkan terlebih dahulu di penyaringan. Akimoto menghitung untuk membangun sarana tersebut biayanya tidak terlalu tinggi.

"Dan kami bisa bantu. Kami juga berkomitmen akan memberikan dukungan dan kerja sama dengan Jabar. Kami juga siap mempererat kerja sama dengan JICA untuk mempererat hubungan dengan Jabar," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: