Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi 2 Periode, Pasar Investasi Indonesia Sumringah!

Jokowi 2 Periode, Pasar Investasi Indonesia Sumringah! Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hanya selangkah lagi menjelang pengumuman hasil Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU pada Rabu (22/05/2019) esok, presiden petahana Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), akan kembali menjabat selama dua periode. 

Hasil penghitungan suara yang menetapkan pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul atas Prabowo-Sandi telah memberikan optimisme tersendiri bagi para investor. Bahkan, optimisme tersebut mampu mengalahkan ketakuan pelaku pasar terhadap ancaman kerusuhan dalam aksi 22 Mei mendatang. 

Ya, beberapa hari ke belakang, investor dibayangi oleh berbagai isu negatif, mulai dari kerusuhan hingga teror bom yang diberitakan akan mewarnai aksi 22 Mei mendatang. Namun, isu tersebut perlahan memudar sehingga kini pasar investasi Indonesia bergerak sumringah alias bahagia. 

Baca Juga: Rekapitulasi KPU Selesai, Jokowi Kuasai 21 Provinsi, Prabowo Kalah

Baca Juga: Investor Was-Was Aksi 22 Mei, IHSG Dibuka Koreksi

Pada pembukaan pasar bursa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,31% ke level 5.925,42. Bahkan, penguatan tersebut perlahan menebal selang beberapa menit setelah pembukaan, meskipun aksi jual bersih investor masih mencatatkan nilai sebesar Rp34,46 miliar.

Baca Juga: Huru-Hara 22 Mei Bikin Rupiah Prihatin

Sejumlah 1,17 miliar saham telah diperdagangkan dengan frekuensi 20.750 kali transaksi dan nilai transaksi sementara berjumlah Rp559,84 miliar. Adapun pergerakan saham yang terpantau meliputi 141 saham naik, 40 saham turun, dan 123 saham lainnya stagnan. 

Penguatan IHSG pagi ini terjadi di tengah suramnya pasar Asia, di mana tiga dari empat indeks saham Asia lainnya harus terkoreksi di pagi ini. Indeks Nikkei terkoreksi 0,40%, Hang Seng terkoreksi, 0,10%, Strait Times terkoreksi 0,24%, sedangkan Shanghai menguat 0,54%. 

Baca Juga: Kasus DBD di Bali Melonjak di Awal Tahun, Tembus 1.566 Kasus!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: