Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Year-on-Year?

Apa Itu Year-on-Year? Kredit Foto: Freepik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernahkah Anda menemukan singkatan YoY dalam sebuah data keuangan perusahaan? Apa maksud dari singkatan itu, ya? YoY merupakan singkatan dari year-on-year, yaitu metode atau cara yang digunakan untuk mengevaluasi pertumbuhan perusahaan melalui perbandingan antara periode tahun ini dan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Penentuan periode dalam YoY cukup bervariasi, di mana periode kuartalan menjadi yang paling umum digunakan. Misalnya saja, suatu perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 12% YoY di kuartal pertama tahun 2019. Itu berarti, selama 12 bulan terakhir, yaitu dari kuartal pertama tahun 2018 hingga kuartal pertama tahun 2019, pendapatan perusahaan itu telah tumbuh 12%.

Baca Juga: Apa Itu Year-to-Date?

Menghitung YoY

Menghitung pertumbuhan kinerja melalui YoY tidaklah sulit. Sebab, Anda hanya membutuhkan data atau informasi dalam neraca keuangan di periode saat ini dan periode yang sama di tahun sebelumnya.

YoY akan selalu ditampilkan dalam bentuk persentase dan berikut ini adalah formula yang digunakan untuk menghitung YoY.

YoY = {(kinerja tahun ini-kinerja tahun sebelumnya) / kinerja tahun sebelumnya} X 100%

Mengapa YoY Penting?

Penghitungan YoY menjadi penting karena darinya seorang investor dapat melihat apakah bisnis perusahaan yang menjadi target investasinya bertumbuh dengan baik atau tidak. Ada dua alasan megapa YoY dianggap lebih baik untuk digunakan, yaitu menghilangkan efek musiman dan menunjukkan tren jangka panjang.

Efek musiman yang dimaksud ialah faktor yang memengaruhi sebagian besar bisnis perusahaan selama periode yang berbeda dalam setahun (kinerja di beberapa bulan dalam waktu setahun).

Baca Juga: Apa Itu Analisis Fundamental?

Misalnya saja, ada waktu di mana pada bulan-bulan tertentu bisnis Anda meningkat pesat hingga menjadi puncak musim pertumbuhan, sedangkan di bulan-bulan lainnya di tahun yang sama bisnis Anda mengalami musim permintaan yang rendah.

Nah, efek musiman seperti tidak akan nampak dalam YoY karena YoY dihitung berdasarkan akumulasi kinerja untuk seluruh bulan di dalam tahun yang sama.

Sementara itu, untuk alasan kedua, katakanlah bajwa bisnis Anda tubuh dengan baik sebesar 2% di bulan April tahun 2019. Namun, jika di April 2018 lalu bisnis Anda mampu tumbuh hingga 3%, itu berarti jika diakumulasikan secara YoY, bisnis Anda akan tercatat menurun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: