Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Ratusan Warga Jabar Jahit Bendera Merah Putih

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Ratusan Warga Jabar Jahit Bendera Merah Putih Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Ratusan masyarakat Jawa Barat menjahit kain merah dan putih untuk dijadikan bendera Indonesia sepanjang 50 meter di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Senin sore (20/5/2019). Kegiatan ini dilakukan sebagai refleksi 111 tahun Hari Kebangkitan Nasional.

Ketua Pelaksana Furqan AMC mengatakan, dalam kegiatan yang bertajuk "Menjadi Indonesia (di) Nusantara" ini pihaknya melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti budayawan, seniman, ibu rumah tangga, penggiat PKK hingga guru dari berbagai generasi. 

Ada dua kain merah dan putih tadinya terpisah kemudian kita jahit bersama sebagai simbol ingin menjahit semua yang ada di negara ini yang hari ini terlihat retak, tercerai. 

"Saatnya dijahit kembali untuk menjadi merah putih menjadi Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Apel Kebangsaan Makan Dana Rp18 M, Kok Bantuan Musibah Sentani Cuma Rp1 M?

Furqan menilai, momen Hari Kebangkitan Nasional bertepatan di tahun politik ini seharusnya dijadikan ajang untuk mempersatukan bangsa. Dia mengaku, latar belakang politik yang terlibat merupakan pendukung calon presiden nomor urut 01 maupun 02. 

Pihaknya sepakat bahwa hajat demokrasi sudah usai dengan tuntasnya pencoblosan yang digelar pada 17 April 2019 lalu. Soal penghitungan suara, diserahkan sepenuhnya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Nanti sama-sama kita tunggu hasilnya. Kita tidak lagi bicara siapa yang menang siapa yang kalah. Yang menang adalah rakyat Indonesia," ungkapnya.

Baca Juga: Kemenangan Jokowi, Kemenangan Rakyat

Adapun pemilihan lokasi aksi tersebut, Ia menuturkan, pihaknya sengaja menggelar di Jalan Perintis Kemerdekaan yang memang dekat dengan Gedung Indonesia Menggugat (GIM). Pasalnya, Gedung tersebut merupakan salah satu saksi bisu masyarakat Indonesia ketika merebut kemerdekaan di negeri ini. 

Dia mengatakan di lokasi ini Presiden pertama Sukarno membacakan pledoi Indonesia menggugat ketika dia disidang oleh Belanda karena ingin memerdekakan negeri ini. "Jadi kita berkumpul Hari ini tidak terpisah dari sejarah sejarah yang sebelumnya sudah digoreskan atau ditorehkan," imbuhnya.

Furqan menambahkan, selain menjahit kain merah dan putih, pihaknya pun melaksanakan kegiatan lainnya seperti melukis bersama para perupa Bandung, refleksi kebangsaan dan refleksi budaya. 

"Kita membacakan puisi, menyanyikan lagu, refleksi berdoa sekaligus mensyukuri bersama-sama anugerah terindah Indonesia ini," pungkasnya.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: