Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Pendapatan Naik Tipis, Indocement Tetap Bagikan Dividen

Meski Pendapatan Naik Tipis, Indocement Tetap Bagikan Dividen Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Perseroan) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2018 hari ini, Selasa (21/5/2019). Pada RUPST tersebut, perseroan menyetujui penggunaan laba bersih 2018 sebesar Rp1,146 triliun atau seluruh dari laba bersih sebagai dividen tunai kepada pemegang saham.

Perseroan juga mengambil Rp878,74 miliar atau 4,74% dari saldo laba ditahan untuk dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham. Sehingga besarnya dividen yang diterima pemegang satu lembar saham adalah Rp550.

Pembayaran dividen akan dilakukan perseroan sejak Jumat (21/6/2019). Pajak atas dividen tunai akan diberlakukan sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

Baca Juga: Penjualan Semen Kurang Laris, Pendapatan Indocement Naik Tipis

Sementara untuk semester kedua 2019, Indocement akan mengantisipasi naiknya permintaan domestik bersumber dari lanjutan program infrastruktur dan ekspektasi peningkatan di sektor properti baik hunian maupun komersial sebagai efek domino dari infrastruktur yang lebih baik di berbagai daerah.

"Kami perkirakan sampai akhir 2019, pertumbuhan konsumsi semen domestik akan meningkat 3-4% dibandingkan dengan tahun lalu. Lemahnya permintaan akan semen sampai April ini masih -2,9%, maka kami berharap setelah Lebaran dan setelah pengumuman pemilu, permintaan semen akan meningkat drastis untuk mengejar angka pertumbuhan tersebut," kata Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa, Christian Kartawijaya.

Menurutnya, hal ini dimungkinkan dari peningkatan pembangunan infrastruktur dan pasar properti yang kembali akan menggeliat di semester II tahun ini.

"Permintaan klinker domestik, kami perkirakan juga akan meningkat. Perseroan dalam posisi siap untuk memenuhi kebutuhan konsumsi klinker domestik tersebut, di samping terus menjajaki pangsa pasar klinker ekspor," jelasnya.

Baca Juga: Indocement Resmi Operasikan Terminal Semen Lampung

Biaya-biaya produksi Indocement, lanjutnya, diperkirakan akan membaik karena penguatan rupiah dan penurunan harga batu bara dan minyak di semester I 2019. Efisiensi di segala bidang untuk menekan biaya produksi akan dilakukan perseroan dengan mengoperasikan pabrik terbaru dan paling efisien (P14) dengan kapasitas 4,4 juta ton di Citeureup untuk menekan biaya sebesar US$7-8 per ton dibandingkan dengan pabrik yang lebih tua; memakai batu bara dengan kalori lebih rendah.

Di samping itu, perseroan akan memeroleh efisiensi dari biaya logistik dan distribusi dengan telah beroperasinya secara penuh dua terminal semen terbaru di Palembang dan Lampung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: