Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Biang Kerok Kerugian, Garuda Tutup Rute . . .

Jadi Biang Kerok Kerugian, Garuda Tutup Rute . . . Kredit Foto: Unsplash/Yulia Agnis
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengakui ada sejumlah rute penerbangan yang menjadi biang kerok kerugian bagi Garuda. Oleh karena itu, manajemen mengambil keputusan untuk menutup rute-rute merugikan tersebut. 

Direktur Niaga Garuda, Pikri Kurniansyah, mengungkapkan bahwa rute Singapura-Belitung masuk ke dalam daftar rute yang akan segera ditutup. Pasalnya, Garuda membukukan rugi hingga US$1,3 juta per enam bulan terkahir dari rute tersebut. 

"Singapura-Belitung kita tutup. Jakarta-Lombok kita evaluasi. Tapi, memang sudah ada yang ditutup dua bulan sebelum aturan (tarif batas atas) diterbitkan," imbuh Pikri kepada media, Jakarta, Rabu (22/05/2019). 

Baca Juga: Komitmen Mahata ke Garuda Indonesia Bergantung Kepada Tiket.com?

Sementara itu, Direktur Utama Garuda, I Gusti Ngurah Askhara, mengatakan bahwa sebanyak tiga penerbangan ke Amsterdam juga telah ditutup oleh Garuda karena Garuda tidak sanggup lagi memberi subsidi untuk rute tersebut. 

"Penerbangan ke Amsterdam nanti akan kita tutup yang awal enam penerbangan jadi tiga penerbangan saja," sambung Askhara. 

Baca Juga: Bukan Cuma karena Tarif Tiket Turun, Saham Garuda Tergelincir karena . . .

Sebagai informasi, setelah Garuda mengumumkan kabar tersebut, investor secara cepat merespons melalui perdagangan saham Garuda. Pada jeda siang ini, harga saham Garuda bertengger di level Rp414 per saham, terkoreksi 0,48% dari harga sebelumnya yang mencapai Rp416 per saham. Bahkan, harga saham maskapai penerbangan pelat merah itu sempat amblas hingga level Rp402 per saham. 

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: