Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Milik Orang Terkaya di Indonesia Ini Mau Akuisisi Multifinance dan Asuransi Umum

Perusahaan Milik Orang Terkaya di Indonesia Ini Mau Akuisisi Multifinance dan Asuransi Umum Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan milik Danny Nugroho yang masuk dalam daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes, PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA) berencana untuk mengakusisi perusahaan yang bergerak di bidang multifinance dan asuransi umum (general insurance) di tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama CASA, Hengky Setiono, yang menyebutkan jika perseroan berkeinginan untuk melengkapi portofolio bisnisnya di bidang investasi. 

 

“Kita akan perkuat bidang usaha lain, dimana kita lihat belum ada multifinance dan general insurance,” katanya, di Jakarta, Rabu (22/5/2019). 

 

Selain itu, perseroan juga akan menyuntik di anak usaha yang bergerak di bidang financial technology (Fintech) guna memperkuat struktur permodalan. 

 

“Kita juga konsisten untuk perkuat permodalan ke anak usaha. Saat ini sudah siapkan ada beberapa rencana kami untuk perkuat permodalan PT Toko Modal Mitra Usaha yang bergerak di fintech peer to peer,” jelasnya. 

 

Baca Juga: Capital Financial Optimis Premi Tahun Ini Capai Rp6,5 Triliun

 

Menurutnya, dana yang akan digunakan perseroan untuk melaksanakan seluruh rencana tersbut akan berasal dari sisa hasil pelaksanaan rights issue yang masih ada Rp3,1 triliun. “Dana sisa HMETD untuk coba akuisisi di bidang usaha keuangan yang lain, mungkin lari ke multifinance atau asuransi umum. Kita lagi cari, kita lihat sikon di lapangan yang cocok harga. Dannaya Rp3,1 triliun yang kita sisihkan dana dari sisa HMETD,” terangnya.

 

Perseroan pun memiliki dana dari  laba bersih perusahaan di sepanjang tahun 2018 yaitu sebesar Rp124,41 miliar di mana, sebagian dana dari laba tersebut digunakan sebagai dana cadangan yaitu sebesar Rp500 juta dan sisanya sebesar Rp123,9 miliar akan dicatat sebagai laba ditahan.

 

"Laba ditahan guna mendukung pertumbuhan serta mendorong kegiatan usaha perusahaan tahun ini dan mendatang," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: