Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kapolri Jelaskan Biang Kerok Ricuh 22 Mei Adalah Kelompok...

Kapolri Jelaskan Biang Kerok Ricuh 22 Mei Adalah Kelompok... Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

VIVA – Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menyatakan bahwa kelompok massa perusuh yang akhirnya bentrok dengan aparat Kepolisian di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu dini hari, bukanlah massa yang berunjuk rasa di muka kantor pusat Bawaslu pada Selasa malam.

Masyarakat, kata Tito, harus bisa membedakan dua peristiwa itu, sebab orang-orang yang terlibat pun jelas tidak sama. Massa yang berdemo di depan kantor Bawaslu pada Selasa malam relatif tertib dan aksi mereka pun berjalan lancar. Tetapi, massa yang rusuh di Petamburan memang sedari awal berniat membuat kekacauan.

\"Bedakan peristiwa (demonstrasi di depan kantor pusat Bawaslu) tadi malam, itu dengan cara damai, yang kita lihat bisa diajak kerja sama,\" katanya dalam konferensi pers bersama Panglima TNI dan sejumlah pejabat tinggi negara di Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019.

\"Selesai jam sembilan [malam],\" katanya, menambahkan, \"yang datang bukan yang unjuk rasa [di depan kantor pusat Bawaslu], karena [mereka] langsung menyerang, menciptakan kriminal.\"

Tito merasa perlu menjelaskan masalah itu agar masyarakat memahami duduk perkara dua peristiwa berbeda pada Selasa malam dan Rabu dini hari. Sebab belakangan beredar banyak informasi yang cenderung membiaskan fakta sebenarnya, seolah Polisi bentrok dengan massa yang berunjuk rasa di kantor pusat Bawaslu, padahal dengan kelompok berbeda.

\"Kelompok anarkis tadi malam memang sengaja, dipersiapkan untuk membuat rusuh, sudah dipersiapkam. Mereka langsung melakukan pembakaran, pelemparan, dan lain-lain. Bahkan anggota kita ada yang terluka,\" katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: