Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moka Bagikan Strategi Bisnis Pakai Data Tren Ramadan Buat UKM, Simak Deh!

Moka Bagikan Strategi Bisnis Pakai Data Tren Ramadan Buat UKM, Simak Deh! Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Moka, startup penyedia layanan sistem kasir digit merilis data-driven insight menarik yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku UKM sebagai bahan evaluasi strategi bisnis Ramadan tahun ini untuk dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu guna mempersiapkan bisnis di hari raya yang lebih baik. 

Melalui medium microsite dan e-book Ramadan yang dapat diakses secara gratis, paparan data ini memberikan tiga gambaran utama untuk bisnis, yaitu dengan menunjukkan tren ritel dan F&B selama Ramadan, perubahan perilaku konsumen saat sahur dan berbuka puasa, serta antisipasi penurunan penjualan setelah Ramadan usai.

Selama Ramadan, industri ritel, F&B, dan servis mengalami peningkatan transaksi yang signifikan, terutama pada minggu-minggu akhir Ramadan. Komoditas seperti pakaian dan aksesoris mengalami peningkatan volume pendapatan sebanyak 38,8%. Jumlah transaksi tiap outlet-nya pun naik hingga 68,1%.

Baca Juga: Apa Itu Rencana Bisnis?

Fesyen

Salah satu produk pakaian yang paling laku terjual saat Ramadan tahun lalu adalah hijab, dengan preferensi hijab berbahan voile polos dan syal bermotif serta hijab dengan warna lembut seperti merah muda, persik, dan biru. Berbeda dengan tahun lalu, data menunjukkan bahwa hijab voile bermotif mulai mendominasi pasar di Ramadan 2019.

Food & Beverage

Untuk bisnis F&B, tren penjualan di 2018 lebih kurang serupa dengan tahun ini, di mana pada minggu pertama Ramadan, bisnis F&B sedikit melemah dibandingkan minggu sebelumnya dengan penurunan jumlah transaksi antara 20-30% tiap outlet.

Penjualan di bisnis F&B kembali meningkat di minggu kedua Ramadan dan diperkirakan akan terus meningkat sampai minggu terakhir Ramadan, yaitu 15-25% lebih tinggi dibandingkan dari minggu kedua Ramadan.

Namun begitu, terlepas dari angka pertumbuhan bisnis yang positif, terdapat penurunan penjualan di berbagai industri satu minggu setelah hari raya Idulfitri.Penurunan yang terjadi sejumlah 42,5% pada merchant kuliner, 67,75% merchant ritel, dan 70% merchant servis. Diperlukan strategi khusus bagi para pelaku UKM agar tetap dapat meningkatkan performa bisnisnya bahkan sampai Ramadan usai.

Hutami Nadya, Data Analyst Moka, menjelaskan poin-poin menarik yang dapat menjadi acuan bagi pelaku UKM untuk mengevaluasi bisnisnya selama Ramadan.

Baca Juga: 6 Faktor Gagalnya Bisnis Makanan yang Tak Disadari

"Dapat disimpulkan bahwa puncak penurunan transaksi akan terjadi di minggu Idulfitri, namun penjualan akan kembali naik pada minggu pertama setelah Idulfitri," jelasnya. 

Menurut Hutami, langkah yang bisa diambil oleh para pelaku UKM setelah melihat tren aktivitas ini adalah dengan memperpanjang periode diskon hingga minggu pertama setelah Ramadan, menawarkan produk baru, menjual stok lama dengan promo paketan, serta meningkatkan program loyalitas dengan menawarkan reward khusus setelah Ramadan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: