Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Merdeka dan Terbaik di Dunia!

Rupiah Merdeka dan Terbaik di Dunia! Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rupiah, mata uang kebanggaan bangsa Indonesia itu kini bisa melaju dengan percaya diri di pasar spot. Tidak ada lagi batu penghalang bagi rupiah untuk menjadi mata uang terbaik di dunia. Pasalnya, sejak pembukaan pasar spot pagi tadi, rupiah sudah terapresiasi 0,01% ke level Rp14.505 per dolar AS.

Apresiasi tersebut kian menebal seiring dengan semakin kondusifnya situasi politik di Indonesia, khususnya Jakarta. Massa aksi yang sudah mulai dapat dikuasai aparat keamaan telah memberi keyakinan kepada investor untuk kembali ke pasar keuangan Indonesia. 

Baca Juga: IHSG dan Rupiah Dipukul Mundur Aksi 22 Mei

Baca Juga: Awas! Ribut Politik Bisa Bikin Rupiah Tembus Rp15.000

Hingga pukul 10.00 WIB, apresiasi rupiah menjadi 0,12% ke level Rp14.508 per dolar AS. Sebagai mata uang terbaik di dunia, rupiah mampu unggul 0,25% terhadap dolar Australia, unggul 01,4% terhadap euro, dan unggul 0,23% terhadap poundsterling. 

Bisa jadi, selain karena situasi politik pascaaksi 22 Mei yang mulai kondusif, penguatan rupiah kali ini juga ditopang oleh sentimen teknikal. Rupiah bahkan telah cukup lama tertekan di bawah ketiak dolar AS sehingga membuat harganya semakin murah. Harga yang jatuh itu dimanfaatkan investor untuk mengambil keuntungan dengan cara mengoleksi rupiah. 

Baca Juga: Jakarta Mencekam, Rupiah Diterkam Dolar AS

Jika benar begitu, tidak masalah selagi rupiah bisa menguat di hadapan mata uang dunia. Begitu pun juga pagi ini di Asia. Rupiah menjadi pemimpin mata uang benua kuning, bahkan untuk mata uang sekelas yen sekalipun. 

Rupiah terapresiasi paling tinggi oleh won sebesar 0,33%, baht sebesar 0,35%, dolar Singapura sebesar 0,24%, dolar Taiwan sebesar 0,20%, yuan sebesar 0,19%, dolar Hongkong sebesar 0,11%, dan yen sebesar 0,05%. 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: