Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Impack Pratama Incar Dua Perusahaan di Luar Negeri

Impack Pratama Incar Dua Perusahaan di Luar Negeri Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) emiten sektor building material, tengah menjajaki akuisisi dua perusahaan di luar negeri senilai kurang Rp 100 miliar. Direktur Keuangan PT Impack Pratama Industri Tbk mengatakan bahwa langkah ini untuk meningkatkan penjualan ekspor perseroan yang tahun lalu berkontribusi sebesar 24,7% menjadi 30%. 

 

“Saat ini proses masih penjajakan, semoga satu perusahaan rampung di kuartal dua 2019 ini," katanya, di Jakarta, kamis (23/5/2019).

 

Baca Juga: Impack Pratama Alokasikan Lebih Dari Laba Bersih Untuk Pemegang Saham

 

Ia mengungkapkan bila satu perusahaan yang segera rampung proses akuisisinya tersebut berada di Malaysia di bidang roofing (atap). "Skema akuisisi Impact bukan saham, tapi aset dan bisnisnya," jelasnya. 

 

Menurutnya, akuisisi satu perusahaan lagi kata Chairul Kurniawan, diharapkan rampung pada kuartal ketiga 2019. Sayangnya dia enggan membeberkan perusaahaan yang menjadi target akuisisi. 

 

Baca Juga: Impack Pratama Beri Pinjaman Rp104 M ke Anak Usaha

 

Dia hanya mengungkapkan, perusahaan tersebut masih di kawasan Asia Pasifik dan di sektor roofing. "Nilai akuisisi dua perusahaan tidak sampai (Rp 100 miliar)," kata Chairul Kurniawan.

 

Sebagai informasi, PT Impack Pratama Industri Tbk telah memiliki unit usaha di empat negara yakni Selandia Baru, Malaysia, Vietnam dan Singapura yakni Impack International Pte Ltd, Impack One Pte Ltd dan PT Impack Vietnam Co Ltd. 

 

Pada tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 188 miliar. Perinciannya, sekitar Rp 140 miliar untuk tanah dan bangunan pabrik, sebesar Rp 34 miliar untuk mesin dan peralatan, kendaraan Rp 6 miliar serta peralatan kantor dan pabrik Rp 7 miliar. "Sumber pendanaannya, sekitar 50 persen dari pinjaman perbankan dan sisanya 50 persen kas internal," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: