Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tumbuh 19%, Asuransi Umum Bukukan Premi Rp19,8 Triliun

Tumbuh 19%, Asuransi Umum Bukukan Premi Rp19,8 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkapkan, premi bruto asuransi umum pada triwulan I 2019 tercatat sebesar Rp19,8 triliun. Angka ini tumbuh 19% dibandingkan triwulan I 2018 yang sebesar Rp16,6 triliun.

Direktur Eksekutif AAUI, Dody AS Dalimunthe mengatakan, hampir seluruh lini bisnis mencatatkan pertumbuhan positif pada triwulan I tahun ini.

"Kecuali asuransi kendaraan bermotor, aviation, rekayasa dan tanggung gugat (liability) yang mencatatkan pertumbuhan negatif di semester ini dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ujar dia di Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Baca Juga: Perusahaan Milik Orang Terkaya di Indonesia Ini Mau Akuisisi Multifinance dan Asuransi Umum

Ada empat lini bisnis yang menopang pertumbuhan premi asuransi umum di triwulan I 2019. Pertama, asuransi kredit yang tumbuh 118,2% menjadi Rp3,2 triliun. Kedua, asuransi lain-lain yang tumbuh 36,4% menjadi Rp1,1 triliun. Kemudian asuransi kapal yang tumbuh 34,9% menjadi Rp446 miliar, dan asuransi properti yang tumbuh 26,3% menjadi Rp4,6 triliun.

Sementara asuransi aviation minus 45,2% menjadi Rp97,7 miliar, asuransi engineering minus 17,3% jadi Rp543 miliar, asuransi tanggung gugat minus 10,9% jadi Rp842 miliar, dan asuransi kendaraan bermotor turun 1,1% menjadi Rp4,7 triliun.

"Untuk klaim bruto pada triwulan I 2019 tercatat sebesar Rp8,4 triliun, dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat sebesar Rp6,1 triliun mencatatkan peningkatan sebesar 37,9%," ucapnya.

Dia menambahkan, penurunan klaim terjadi pada lini usaha asuransi tanggung gugat. Sedangkan sisanya mencatatkan peningkatan klaim pada triwulan I 2019.

Baca Juga: Prudential Luncurkan Dua Produk Asuransi Tambahan

"Rasio klaim triwulan I 2019 tercatat sebesar 42,3% dibandingkan tahun lalu sebesar 36,5%. Hampir semua lini bisnis mencatat peningkatan loss ratio, kecuali untuk lini binis asuransi kredit dan kesehatan dengan kenaikan tertinggi terjadi pada penutupan asuransi energi sebesar 411,2% dibanding triwulan I tahun lalu," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: