Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPPT-Coffey International Teliti Integrasi Sawit-Sapi

BPPT-Coffey International Teliti Integrasi Sawit-Sapi Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Target penambahan populasi sapi di Indonesia perlu didukung oleh pengadaan pakan dan lahan yang tidak terlalu mudah serta perlu diaplikasikannya teknologi yang tepat guna sehingga target tersebut dapat tercapai dengan baik.

Perkebunan sawit mempunyai  potensi yang sangat besar dalam penyediaan pakan yang murah dan mudah berupa pelepah dan daun kelapa sawit, tanaman penutup tanah di kebun sawit, bungkil sawit dan solid decanter yang dapat didayagunakan menjadi pakan ternak yang berkualitas.

Seperti diketahui, pencapaian swasembada protein khususnya daging sapi tidak dapat diselesaikan secara parsial tetapi membutuhkan sinergitas dan komitmen dari berbagai pemangku kebijakan yang terkait (pemerintah, industri peternakan dan perkebunan sawit swasta serta pelaku integrasi sawit sapi).

Baca Juga: Pemkab Kuningan Yakini Kotoran Sapi Bisa Jadi Potensi Ekonomi

Terkait hal tersebut BPPT melalui Pusat Teknologi Produksi Pertanian dan Coffey International Development PTY LTD menandatangani perjanjian kerja sama, di Jakarta (16/5/2019). Perjanjian Kerja Sama tersebut tentang Analisis Dampak Integrasi Sawit Sapi Terhadap Kesuburan Lahan dan Produktivitas Sawit.

Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) BPPT Soni Solistia Wirawan mengatakan, adapun perjanjian tersebut meliputi tentang kajian kesuburan tanah di perkebunan sebagai dampak integrasi sapi yang digembalakan dibawah perkebunan sawit. Kemudian kajian hasil Tandan Buah Segar (TBS) untuk periode waktu tertentu dan dilakukan di perkebunan dengan usia pohon kelapa sawit berbeda. Serta kajian ekonomi dari pembiakan sapi di sistem integrasi sawit-sapi.

Lanjut Soni, mengatakan di tahun kedua kerjasama ini supaya betul-betul dimaksimalkan agar mendapatkan hasil yang bagus tentunya dengan data yang valid, lengkap dan ilmiah.

“Saya berharap, di akhir tahun ini dapat menyampaikan hasil tersebut dan kita harus siap untuk dapat meyakinkan para investor,” kata Soni.

Sementara itu Koordinator Program  Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding Program (IAACB) Paul G.M Boon mengatakan di kerjasama membutuhkan riset yang valid serta dapat menambah ilmu.

Dikatakan Paul, saat ini banyak isu yang berkembang tentang pembiakan sapi. Melalui kerjasama  penelitian ini,ia berharap dapat menghimpun data-data tentang integrasi sapi sawit yang betul-betul bisa memberikan informasi kepada investor yang ingin investasi di bidang ini.

”Dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: