Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Huawei Buntung, Nokia Akan Untung

Huawei Buntung, Nokia Akan Untung Kredit Foto: Reuters/Mikko Stig
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guncangan Huawei juga memengaruhi para pesaingnya. Salah satunya adalah Nokia. CEO Nokia, Rajeev Suri mengatakan bahwa perusahaannya akan diuntungkan oleh terhambatnya langkah Huawei dalam kompetisi bisnis jaringan berbasis teknologi 5G.

Maklum, Nokia rada terlambat dalam mendapatkan dan menjalankan teknologi 5G. Kabarnya, kerumitan ini dikarenakan dalam bisnis ini, Nokia bekerja sama dengan Alcatel-Lucent.

Seperti dikutip dari CNA, Suri juga mengatakan bahwa perusahaan dapat mengambil manfaat dari tindakan keras AS terhadap saingannya, Huawei, karena perlombaan di antara kedua negara tersebut untuk meluncurkan layanan 5G semakin memanas.

Ketika ditanya terkait masalah regulasi yang dihadapi Huawei, ia mengatakan kepada investor, "Mungkin ada peluang jangka panjang tetapi lebih dari itu, sulit dikatakan pada saat ini."

Baca Juga: Inilah Daftar Perusahaan Global yang Meninggalkan Huawei

Para analis memperkirakan Nokia dan rekannya Ericsson akan mendapat keuntungan dari ketegangan antara Amerika Serikat dan Huawei, yang merupakan pemasok terbesar teknologi jaringan seluler.

Pada bulan lalu, Nokia melaporkan kerugian kuartalan yang mengejutkan setelah gagal memasok peralatan telekomunikasi 5G pada waktunya.

Suri mengakui perusahaan itu agak lambat dalam mendapatkan dan menjalankan teknologi 5G, dengan alasan menggabungkan rencana teknologinya sendiri dengan rencana akuisisi Alcatel-Lucent.

"Kami terlambat dalam 5G selama beberapa minggu hingga beberapa bulan," kata Suri pada pertemuan pemegang saham tahunan perusahaan Finlandia itu.

Nokia mengatakan, telah memenangkan satu kontrak 5G komersial tambahan sejak melaporkan pendapatan kuartal pertama pada akhir April 2019.

Baca Juga: Jaringan 5G di Eropa Akan Tertunda, Begini Kata CEO Nokia

"Kami memenangkan penawarannya dan meluncurkan beberapa jaringan 5G pertama di dunia," ungkap Suri.

"Saat ini kami memiliki 37 kontrak komersial 5G, 20 pelanggan yang sudah berlabel termasuk T-Mobile, AT&T, STC, dan Telia, dan lebih dari setengahnya mencakup komponen portofolio yang lebih luas yang tidak dapat ditandingi pesaing kami," tambahnya.

Suri mengatakan kepada investor bahwa ia tetap yakin perusahaannya akan mencapai target yang ditetapkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: