Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demo 22 Mei Ricuh, Tito Didesak Mundur

Demo 22 Mei Ricuh, Tito Didesak Mundur Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Arya Kharisma Hardy mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mundur dari jabatannya.

Hal tersebut dikatakan terkait tindakan represif aparat kepolisian terhadap massa aksi di Jakarta.

Menurutnya, tindakan aparat tidak berperi kemanusiaan. "Tindakan mereka sudah keterlaluan dan tidak menghargai asas penyampaian pendapat serta telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (26/5/2019).

Baca Juga: Tito Bentuk Tim Investigasi Usut Kematian Korban Ricuh 21-22 Mei

Lanjutnya, ia meminta Kapolri mundur lantaran tidak mampu mengamankan jalannya aksi damai, sehingga merenggut nyawa massa aksi.

"Jendral Tito Karnavian harus mundur dari jabatannya karena tidak dapat mengamankan suasana aksi sehingga terjadi kericuhan dan merenggut nyawa massa aksi. Apa yang kita saksikan jelas pelanggaran HAM dan Kapolri mesti bertanggung jawab penuh sebagai pimpinan institusi polri," tegasnya.

Tak hanya itu, ia juga meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk melakukan investigasi terhadap tewasnya massa aksi di Jakarta.

Baca Juga: Ricuh 22 Mei Disebut Mirip 1998, BJ Habibie Bilang...

"PB HMI dorong Komnas HAM untuk melakukan investigasi terhadap tewasnya massa aksi di jakarta. Hal ini penting untuk menyeret para pelanggar HAM tersebut ke meja hijau atau bahkan ke meja pengadilan internasional yang menangani pelanggaran HAM," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: