Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kasih Contoh Wiranto dan Amien: 01-02 Sama Saja, Sama-sama Provokatif

Kasih Contoh Wiranto dan Amien: 01-02 Sama Saja, Sama-sama Provokatif Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gabungan kelompok masyarakat sipil menilai pernyataan elite politik dari kedua kubu menjadi penyebab terjadinya kericuhan 21-22 Mei. Kedua belah pihak terus-menerus melontarkan pernyataan publik yang semakin memperkeruh keadaan baik sebelum maupun sesudah penetapan pemenang pemilihan presiden (pilpres).

Baca Juga: Dituding Langgar HAM atas Aksi 21-22 Mei, Polri Jawab Begini...

"Tercatat elite politik dari kubu 01 dan 02 telah mengeluarkan pernyataan-pernyataan provokatif, siar kebencian (hate speech) bahkan pelintiran kebencian (hate spin)," ujar Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Yati Andriyani, dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Ahad (26/5).

Menurutnya, kedua belah pihak terus melontarkan pernyataan publik yang semakin memperkeruh keadaan. Karena itu, alih-alih mendinginkan suasana, pernyataan kedua kubu tersebut justru semakin memperburuk situasi sejak sebelum dan setelah penetapan pemenang Pilpres oleh KPU.

"Pernyataan provokatif mereka direspons secara cepat di lapangan. Pernyataan elite politik dari kedua kubu menunjukkan kegagalan mereka dalam melakukan self-cencorship atas ucapan-ucapannya, seperti Wiranto dan Amien Rais," terangnya.

Yati menuturkan, pertarungan di dunia digital itu meluas. Hal tersebut diikuti pula oleh para pendukungnya, baik siar kebencian bahkan pemelintiran kebencian. Ada beberapa kata kunci yang digunakan untuk menimbulkan sentimen ataupun kemarahan publik.

"'Komunis', 'PKI', Cina, teroris, radikal dan lain sebagainya," jelas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: