Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rumah Layak untuk Andini

Rumah Layak untuk Andini Kredit Foto: APRIL
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rumah panggung sederhana tersebut terlihat miring. Warna papan kayunya memudar seiring lamanya rumah tersebut berdiri. Jauh dari kata nyaman, rumah itu hanya punya tiga ruangan, yakni ruang tamu, kamar tidur, dan dapur dengan kamar mandi terpisah dari rumah. Itulah kenampakan terakhir rumah yang ditinggali Andini, remaja 14 tahun setelah ditinggal ibunya selama-lamanya.

Semenjak ibunya meninggal karena penyakit TBC tahun lalu, Andini harus menggantikan peran ibu sekaligus ayah untuk kedua adiknya yang masih balita, Purwanti yang berusia dua tahun dan Jannah yang baru berumur dua bulan. Sesekali nenek dan kakek membantu Andini yang seharusnya tengah mengeyam pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) tersebut.

Namun, keterbatasan ekonomi dan peran barunya menjadi orang tua tunggal untuk adik-adiknya membuat Andini harus putus sekolah. Di rumah peninggalan ibunya yang berlokasi di Desa Pangkalan Tampoi, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan tersebut, Andini berupaya menjaga dan memenuhi kebutuhan adik-adiknya.

Memang, semenjak sang ibu meninggal, kehidupannya bersama kedua adik bergantung dari orang-orang sekitar dan para dermawan yang datang. Sesekali, Andini berucap ingin sekali memiliki rumah layak dan nyaman untuk ia tinggali. Terlebih, bunyi air hujan yang jatuh ke atap seng membuat sang adik sulit untuk tidur nyeyak.

Baca Juga: RAPP Ajak Anak-Anak Lawan Kebakaran Hutan dan Lahan

Doa Andini terjawab. Impian memiliki rumah yang layak pun terwujud. Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah (Lazis) Ikatan Muslim Riau Andalan (IMRA) membantu untuk membangun rumah Andini dan kedua adiknya. Saat diberitahu jika Lazis IMRA ingin membangun rumahnya, ia sangat gembira dan bersyukur.

"Saya tidak menyangka bantuan pembangunan rumah datang. Dengan kondisi saat ini, tidak mungkin bagi saya untuk membangun rumah. Alhamdulillah, Lazis IMRA malah bantu bangun," ujar Andini.

Ketua Lazis IMRA, Zulkifli mengatakan pihaknya mendengar kondisi Andini dari media sosial. Tak buang waktu lama, tim program dari bedah rumah Lazis IMRA langsung berangkat untuk mengecek rumah Andini. Kemudian, setelah mengetahui kondisi yang sebenarnya, pihak Lazis Imra memutuskan untuk membangun rumah dengan tipe 42 untuk Andini dan keluarganya.

"Pengerjaan rumah membutuhkan waktu kurang lebih sebulan. Kami berusaha cepat agar Andini dapat tinggal dengan nyaman," tuturnya.

Kini, rumah permanen berbahan semen dan batu bata berdiri kokoh menggantikan rumah berbahan papan kayu yang miring tersebut.

Zulkifli mengatakan dana pembangunan rumah berasal dari zakat karyawan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang dikumpulkan melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang berada di komplek perusahaan. IMRA sendiri tidak hanya memiliki program bedah rumah, tetapi juga program lain seperti memiliki bantuan sekolah anak yatim, fakir miskin, dan bantuan usaha kepada yang membutuhkan.

Baca Juga: Empat Tahun Program Desa Bebas Api RAPP Sukses Tekan Karhutla

IMRA merupakan sekumpulan organisasi karyawan yang beragam muslim di PT RAPP. Unit usaha Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) Group tersebut kerap membantu masyarakat di sekitar operasional perusahaan, baik itu melalui komunitas, paguyuban, ikatan alumni, dan lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: