Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Greenhouse Raih Pendanaan S$3,8 Juta untuk Bantu Perusahaan yang Ingin Ekspansi ke Asia Tenggara

Greenhouse Raih Pendanaan S$3,8 Juta untuk Bantu Perusahaan yang Ingin Ekspansi ke Asia Tenggara Kredit Foto: Greenhouse
Warta Ekonomi, Jakarta -

Greenhouse, penyedia solusi terintegrasi yang membantu bisnis untuk berkembang di pasar yang tumbuh cepat dengan layanan B2B terverifikasi dan coworking space ramah lingkungan, telah meraih S$3,8 juta dalam pendanaan bridge round terbaru mereka. Ini adalah seri pendanaan kedua Greenhouse setelah pendanaan awal pada 2017, di mana mereka mengumpulkan S$1,7 juta.

Seri pendanaan ini dipimpin oleh 14 angel investor yang terdiri dari 7 investor baru dan 7 investor dalam seed round sebelumnya, antara lain Dilip dan Deepak Chugani dari KNS Group, sebuah konglomerat yang berbasis di Indonesia.

Drew Calin, CEO dan Co-Founder Greenhouse, menyatakan bahwa, “Kami sangat beruntung karena memiliki sekelompok angel investor berpengalaman yang juga dapat menyumbangkan nilai bagi perusahaan di luar investasi moneter mereka."

Sejauh ini, Greenhouse telah menarik investor dari berbagai negara seperti Singapura, Australia, Indonesia, dan Amerika Serikat dan berbagai latar belakang termasuk real estate, teknologi, keuangan, logistik, akselerator, dan VC.

Baca Juga: Bantu Perusahaan Masuk Indonesia, Greenhouse Tumbuh Tiga Kali Lipat Selama 2018

“Greenhouse didirikan untuk menyederhanakan proses yang diperlukan untuk masuk dan tumbuh dalam pasar seperti melalui meningkatkan transparansi, efisiensi, dan meminimalkan risiko. Kami melakukan ini dengan membangun dan mengelola jaringan penyedia layanan B2B berkualitas tinggi, yang menawarkan layanan seperti pendirian perusahaan, layanan visa, payroll, konsultasi pajak/hukum, dan rekrutmen - sebagai contoh,” jelas Drew.

Sementara itu, Vicknesh R. Pillay, Co-Founder Greenhouse, menjelaskan, perusahaan akan meluncurkan Greenhouse Connect, platform teknologi, pada Q2 tahun 2019.

"Versi awal produk ini akan menawarkan layanan pendirian perusahaan dasar untuk bisnis yang ingin berdiri di Indonesia, tetapi kami akan memperluasnya menjadi enam layanan B2B di berbagai pasar pada akhir tahun," ujar Vicknesh.

Vicknesh melanjutkan, "Pasar-pasar ini meliputi Indonesia, Filipina, Singapura, Vietnam, Thailand, dan India. Ini akan memposisikan kami untuk membantu perusahaan-perusahaan memasuki dan mengembangkan bisnis mereka lebih efisien dan efektif, dengan pengorbanan waktu serta modal yang lebih sedikit.

Baca Juga: Lestarikan Lingkungan, Greenhouse Terapkan Ruang Kerja Hemat Energi

Selain layanan ini, Greenhouse juga menyediakan coworking space dan ruang kantor dengan layanan lengkap di pasar tertentu seperti Indonesia. Mereka akan memperluas bisnis coworking mereka ke seluruh Jakarta dan Manila tahun ini, dan menuju beberapa pasar strategis lainnya di Asia Tenggara pada tahun depan.

Menurut Vicknesh, pendanaan terbaru ini sebagian akan digunakan untuk memperluas merek coworking space Greenhouse di Asia Tenggara.

“Kami sedang bernegosiasi untuk lima lokasi baru di Indonesia dan Filipina, sekaligus mengeksplorasi opsi di Singapura. Kami berencana untuk meluncurkan dua hingga tiga properti baru pada 2019 dan kami juga tengah berinvestasi dalam talenta baru untuk mendukung ekspansi ini," jelasnya.

Greenhouse akan melanjutkan pencapaiannya pada tahun 2018 melalui saluran pendapatan yang beragam ini, yang akan membantu mereka dalam menyelesaikan pendanaan Seri A yang direncanakan pada tahun 2020.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: