Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2025, Indonesia Pimpin 52% Pasar E-Commerce Asia

2025, Indonesia Pimpin 52% Pasar E-Commerce Asia Kredit Foto: Unsplash/Brooke Lark
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menerapkan ekonomi digital yang mampu membuat Indonesia meningkatkan produktivitas ekonomi dan membuka kesempatan lapangan kerja baru.

"Indonesia diprediksi menjadi pemimpin pasar e-commerce Asia Tenggara dengan prediksi share sebesar 52% pada 2025. Capaian tersebut akan tercipta berkat dorongan perkembangan masyarakat kelas menengah dan perbaikan akses infrastruktur digital," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5/2019).

Ia mengatakan optimisme itu muncul, salah satunya karena keberhasilan Indonesia di daftar peringkat teknologi informasi dan komunikasi dalam laporan Global Information Technology Report. Indonesia melesat ke peringkat 64 dari 148 negara pada 2015. Capaian itu naik signifikan dari peringkat 76 di 2013 dari 144 negara (World Economic Forum).

Baca Juga: Siapa Pemimpin Pasar E-Commerce Indonesia?

Walaupun berhasil menduduki peringkat yang cukup baik, pertumbuhan teknologi informasi Indonesia masih dapat ditingkatkan dengan penyediaan infrastruktur yang lebih mumpuni.

"Indonesia membutuhkan usaha kolektif dari berbagai pihak, tak terbatas hanya pada pemerintah saja. Di era digital seperti saat ini, inklusi, efisiensi, dan inovasi sangat dibutuhkan agar teknologi informasi dan komunikasi Indonesia dapat terus meningkat kualitasnya," ucap Mantan Menteri Keuangan itu.

Pemerintah, lanjut Bambang, terus meningkatkan pelayanan teknologi komunikasi dan informasi bagi pengguna internet di Indonesia yang mencapai 143,26 juta jiwa atau sebesar 54,7% dari total penduduk Indonesia. Sementara penetrasi gawai (telepon genggam/tablet) mencapai 50,1% pada 2017.

Hingga 2019, data Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan progres signifikan terkait teknologi informasi dan komunikasi Indonesia, di antaranya sebanyak 478 dari total 514 kabupaten/kota sudah terjangkau Palapa Ring, 1.086 Base Tranceiver Stations (BTS) sudah tersebar di area perbatasan dan tertinggal, 4.111 akses internet bagi sekolah, fasilitas kesehatan, dan kantor-kantor perkotaan hingga penyediaan 150 Gbps high Throughput Satelit (HTS).

Baca Juga: Bukan Cuma Diskon, Ini 4 Alasan Orang Belanja di E-Commerce

"Tidak dapat dipungkiri, teknologi informasi harus menjadi salah satu prioritas pembangunan karena selain menjadi jendela informasi, juga bisa membantu mendistribusikan kesejahteraan masyarakat melalui bantuan pangan nontunai, misalnya. Digitalisasi juga membantu Indonesia untuk menerapkan kebijakan yang lebih tepat dan akurat dengan menggunakan data valid yang tersedia melalui one data Indonesia yang keseluruhan operasionalnya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: