Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

UGM Cabut Gelar Amien Rais, Respons PAN Bikin Geleng-Geleng

UGM Cabut Gelar Amien Rais, Respons PAN Bikin Geleng-Geleng Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono yang menyatakan Amien Rais tidak lagi menyandang gelar profesor ditanggapi oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Drajad Wibowo mengatakan bahwa ada beberapa penyebutan bagi profesor yang sudah pensiun di negara maju.

"Ada yang menjadi profesor emeritus, karena masih terkoneksi dengan universitasnya. Terkoneksi di sini bisa dalam berbagai bentuk, termasuk menulis. Tapi mereka sudah tidak digaji lagi," ujar Drajad Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/5/3019).

Baca Juga: UGM Bantah Cabut Gelar Profesor untuk Amien Rais

Kemudian, kata dia, ada juga profesor yang tidak menjadi emeritus. "Mereka kadang menyebut dirinya former professor (mantan profesor), atau profesor universitas X pada tahun sekian hingga sekian," tuturnya.

Kendati demikian, kata Drajad, masyarakat di negara maju masih memanggil mereka sebagai profesor, baik yang emeritus maupun bukan. Hal itu dianggap lebih sebagai penghormatan terhadap seorang guru besar. "Itu terjadi di AS, Inggris dan negara-negara persemakmuran, Uni Eropa dan sebagainya," kata dia.

Baca Juga: Anak Amien Rais Bantah Diperiksa Soal Kasus Eggi Sudjana

Dia melanjutkan, di Indonesia boleh dikatakan semua profesor yang sudah pensiun masih dipanggil profesor. "Mungkin ada baiknya dicek, apakah Prof Jimly, Prof MMD dan Prof Yusril IM sudah pensiun atau belum. Kalau yang PNS, harusnya sudah pensiun begitu terjun ke politik," jelasnya.

Drajad menerangkan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais tidak pernah lagi mencantumkan gelar akademis. "Berbagai surat atau memo yang beliau tulis, selalu namanya hanya M Amien Rais. Surat Pak Amien kepada Presiden SBY beberapa tahun lalu adalah contohnya," ungkapnya. 

Namun, jika sebagian kalangan masih menyebut Amien Rais sebagai profesor, hal itu dinilai lebih sebagai penghormatan sama seperti kepada mantan profesor yang lain. "Jadi kalau UGM membuat pernyataan seperti itu, ya nggih monggo kemawon," imbuhnya.

Dia juga mengingatkan bahwa gelar profesor di Indonesia itu terlalu banyak muatan administratifnya dari pada substansi akademisnya. "Akibatnya ketika tokoh seperti pak Amien beroposisi keras terhadap kekuasaan, muncul lah respon administratif seperti pertanyaan kepada UGM tersebut. Nggih mboten menopo-nopo," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: