Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jasa Marga Optimalkan Pelayanan Tol di Jawa Timur

Jasa Marga Optimalkan Pelayanan Tol di Jawa Timur Kredit Foto: Antara/Siswowidodo
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Jasa Marga (Persero) Tbk, melalui beberapa kelompok usahanya, terus berupaya meningkatkan pelayanan sejumlah jalan tol di Jawa Timur menjelang arus mudik Lebaran 2019.

Optimalisasi pelayanan jalan tol, misalnya terlihat pada Jalan Tol Surabaya-Gempol yang dikelola oleh Jasa Marga cabang Surabaya-Gempol. 

General Manager (GM) Jasa Marga cabang Surabaya-Gempol, Bagus Cahya AB menyampaikan, ada beberapa titik yang berpotensi terjadi kepadatan pada arus mudik 2019, yakni di Gerbang Tol (GT) Sidoarjo 2 dan GT Kejapanan. Bila hal ini benar-benar terjadi, maka pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi.

"Apabila terjadi antrean panjang di GT Sidoarjo 2, maka arus lalu lintas dialihkan melalui GT Sidoarjo 1 bagi kendaraan yang menuju arah Porong," jelasnya.

Untuk mengantisipasi kepadatan di GT Kejapanan Utama, lanjut Bagus, pihaknya berkoordinasi dengan Kepolisian akan melakukan pengaturan lalu lintas guna membagi beban transaksi, baik pintu masuk maupun pintu keluar, melalui sistem buka atau tutup. Strategi lainnya ialah memfungsikan mobile reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi.

Baca Juga: Dicatat Ya! Jasa Marga Luncurkan Aplikasi Info Mudik

Secara umum, Bagus meneruskan, pelayanan transaksi oleh pihaknya saat arus mudik tahun ini adalah menambah gardu operasi (GT Kejapanan, GT Waru Utama, dan GT Sidoarjo 2), memanfaatkan 28 unit mobile reader, melayani top up tunai di tiga titik GT, dan menyediakan layanan gerak bekerja sama dengan bank terkait di tempat istirahat dan pelayanan (TIP) atau rest area.

Sebagai bentuk pengaturan lalu lintas, pihaknya akan menghentikan pekerjaan proyek H-10 sampai H+10 untuk meminimalisasi gangguan, mengatur waktu operasi angkutan barang oleh Kemenhub, menempatkan petugas di lokasi rawan kepadatan, dan meningkatkan kapasitas lajur dengan contraflow. Sementara itu, sarana penunjang yang disiapkan antara lain variable message sign (VMS) sebanyak 12 unit, CCTV 60 unit, mobile VMS satu unit.

Direktur Utama PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) Iwan Moedyarno mengungkapkan, prediksi puncak arus mudik di Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri adalah 2 Juni 2019 (H-3) dengan 22.994 kendaraan transaksi gardu atau naik 266% dibandingkan lalu lintas normal (6.281 kendaraan).

Ia mencatat potensi kepadatan di sejumlah titik, yaitu GT Madiun, GT Nganjuk, rest area 626 A, 626 B, 597 A, 597 B, dan 640 A/B fungsional.

"Kami menyiapkan layanan top up kartu elektronik di rest area 597 A/B dan 626 A/B serta GT Madiun. Bila terjadi antrean panjang di gerbang tol, maka kami mengubah gardu entrance menjadi gardu exit, serta mengoperasikan mobile reader," tambahnya.

Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri memiliki enam rest area (dua di antarannya masih fungsional) yang memiliki layanan kesehatan gratis saat mudik nanti. Pihaknya juga menambah kapasitas toilet menjadi masing-masing 12 bilik wanita, enam bilik pria, dan sembilan urinoir, serta toilet difabel.

"Jalan tol ini diprediksi akan menjadi titik jenuh oleh sebagian pengemudi karena telah menempuh jarak yang jauh," kata Iwan.

Iwan meneruskan, faktor keselamatan juga menjadi perhatian ekstra. PT JNK menambah warning light (flip flop), LED biru (dummy spesifikasi PJR), dan guardrail. Selain itu, pihaknya memasang rumble stripe sebelum rest area dan di jalan utama di lokasi blank spot.

Baca Juga: Jasa Marga Pastikan Kesiapan Layanan Tol Jelang Mudik Tahun Ini

Kelompok usaha Jasa Marga lainnya yang beroperasi di Jawa Timur adalah PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) yang mengelola Jalan Tol Surabaya-Mojokerto. Menurut Erpan Afandi, Manajer Operasi PT JSM, salah satu titik rawan kepadatan di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto adalah GT Waru Gunung.

Sebagai antisipasi, pihaknya akan menambah gardu operasi di GT Waru Gunung, yang merupakan GT barrier (utama) di klaster 3 (Banyumanik-Waru Gunung). Totalnya, GT Waru Gunung akan memiliki 10 gardu masuk dan 11 gardu keluar.

Selain itu, tambah Erpan, PT JSM memanfaatkan 14 unit mobile reader, menambah lokasi top up tunai di GT, menyediakan layanan gerak oleh perbankan di rest area 725 A & B dan di GT, serta penjualan uang elektronik. Tak ketinggalan, pihaknya akan menurunkan tambahan personel untuk pengaturan lalu lintas di titik-titik rawan kepadatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: