Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tidak, Tidak Ada Ceritanya Aceh Referendum, NKRI Harga Mati!!

Tidak, Tidak Ada Ceritanya Aceh Referendum, NKRI Harga Mati!! Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/INASGOC/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua DPD, Nono Sampono secara tegas menolak wacana Ketua Umum Partai Aceh, Muzakir Manaf, yang menyerukan referendum bagi Aceh.

"Kita harus luruskan wacana tersebut. Sebab ini bukan persoalan ketidakadilan, bukan pula persoalan keterbelakangan masyarakat tapi mempertaruhkan kedaulatan negara," tegasnya di Jakarta, Jumat (31/5/2019).

Baca Juga: Seruan Referendum Aceh, Gara-Gara Mualem Kalah Pilgub?

Lanjutnya, ia pun meyayangkan adanya senator DPD yang turut terprovokasi dengan wacana tersebut, termasuk media.

Sambungnya, ia menegaskan seharusnya semua pihak tidak termakan wacana referendum. Sebab, ia mengatakan seluruh bangsa Indonesia, termasuk Aceh, NKRI sudah harga mati. 

"Jangan ada lagi derita, airmata dan darah rakyat yang tumpah. NKRI sudah final," tegasnya lagi.

Menurutnya, bersatunya Indonesia dari Sabang-Merauke dan Miangas sampai Route adalah kesepakatan bersama yaitu melalui penderitaan dan perjuangan dari seluruh komponen bangsa.  

Baca Juga: Aceh Merdeka, Indonesia Punah

"Jadi tidak ada lagi cerita soal referendum jika kita mengacu konstitusi dan UU, bukan didasarkan perjanjian-perjanjian," tukasnya.

Seperti diketahui, Mualem menyerukan masyarakat Aceh melakukan referendum atau jajak pendapat dengan pilihan mau tetap di Indonesia atau lepas dan jadi negara baru.

Alhamudlillah, kita melihat saat ini, negara kita di Indonesia tak jelas soal keadilan dan demokrasi. Indonesia diambang kehancuran dari sisi apa saja. Itu sebabnya, maaf Pak Pangdam, ke depan Aceh kita minta referendum saja,” begitu tegas Mualem yang disambut tepuk tangan dan yel yel "hidup Mualem."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: