Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

3 Jemaah di Indonesia yang Merayakan Idulfitri Hari Ini

3 Jemaah di Indonesia yang Merayakan Idulfitri Hari Ini Kredit Foto: Antara/Kornelis Kaha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar Sidang Isbat untuk menetapkan awal bulan Syawal 1440 Hijriyah sore ini, Senin (3/6/2019). Meski begitu, ada sebagian umat Islam di negeri ini yang sudah melakukan salat Idulfitri pagi tadi.

Berikut ini sedikitnya tiga jemaah yang sudah berlebaran hari ini.

1. Jemaan An-Nadzir

Sedikitnya 100 orang jemaah An-Nadzir melakukan salat Idulfitri 1440 Hijriah di perkampungan Mukmin An-Nadzir di Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bonto Marannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

"Salat Id ini dilakukan setelah penetapan 1 Syawal yang jatuh hari ini setelah perhitungan memantau bulan dan tanda-tanda alam," kata Ketua Dewan Pengawas dan Penanggung Jawab Pendidikan dan Pembangunan Jamaah An-Nadzir Gowa, Ustaz M Samiruddin Pademmui seusai salat Idulfitri di Kabupaten Gowa, Sulsel, Senin (3/6/2019).

Menurut dia, penetapan 1 Syawal itu dengan melihat bulan purnama pada penanggalan syamsiah 14, 15 dan 16. Lalu, menghitung mundur sebelum tiga hari terakhir bulan Sya'ban. Pada saat itu mengamati terbitnya fajar siddiq.

Selain itu, juga dapat mengamati dengan melihat tanda-tanda alam lainnya seperti puncak air laut pasang atau pasang konda atau arah angin bertiup.

2. Jemaah Al Muhdlor

Puluhan jemaah Al Muhdlor yang tersebar di berbagai daerah di sekitar Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin (3/6/2019), juga menggelar salat Idulfitri 1440 Hijriah di Masjid Nur Muhammad di Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung. 

Menurut keterangan Habib Hamid Bin Ahmad Al Muhdhor, perayaan salat Id lebih awal mereka lakukan setelah menjalani puasa Ramadan selama 30 hari penuh. "Kami melaksanakan puasa dua hari lebih awal dibanding umat Islam pada umumnya," kata Habib Hamid yang ditemui sehari sebelumnya di dalam komplek pondok modern Al Khoiriyah.

Baca Juga: Sore Ini, Pemerintah Bakal Tetapkan Hari Lebaran

Ia menegaskan, pelaksanaan salat Id maupun puasa Ramadan lebih awal itu bukan diputuskan sembarangan. "Sudah ada hitung-hitungannya berdasar petunjuk ahli Falak. Keyakinan ini juga sudah diikuti jemaah Al Muhdhor sejak lama, sejak masa Habib Sayyid Ahmad bin Salim Al Muhdhor masih hidup," kata Habib Hamid.

Habib Hamid mengatakan, penganut ajaran Al Muhdhor tidak hanya ada di Tulungagung dan sekitarnya. Tapi juga tersebar di sejumlah daerah di Indonesia dan berjejaring hingga di Mesir, Timur Tengah. "Barometer kami (ajaran Al muhdhor) dari sana (Timur Tengah)," katanya.

3. Jemaah Tarekat Naqshabandiyah

Mengikuti dua jemaah sebelumnya, sekitar 100 pengikut Jemaah Tarekat Naqshabandiyah Surau Baitul Makmur, Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Padang juga melaksanakan salat Idulfitri 1440 Hijriah pada Senin (3/6/2019) pagi.

Menurut mursyid Jemaah Tarekat Naqshabandiyah Surau Baitul Makmur, Syafri Malin Mudo, 1 Syawal 1440 Hijriah jatuh pada Senin, 3 Juni 2019. "Hal itu berdasarkan pada perhitungan metode hisab Munjid serta rukyatul hilal (melihat bulan) yang digunakan dalam menentukan awal bulan," kata dia.

Baca Juga: Polisi Solo Gelar Salat Gaib untuk Ani Yudhoyono

Menurut dia, metode hisab munjid yang digunakan Jemaah Tarekat Naqshabandiyah untuk menentukan awal bulan berasal dari Makkah yang dikarang oleh ulama setempat. Selain itu, dalam melaksanakan rukyatul hilal (melihat bulan) dilakukan secara langsung pada 8, 15, 22 dan 30 Syaban.

Ia mengatakan, walaupun berbeda pelaksanaan Idulfitri dengan pemerintah pihaknya tidak menganggap ada persoalan. "Pemerintah memiliki dasar dalam penetapan Idulfitri, kami juga punya dasar yang mengacu pada Alquran dan Hadist," lanjut dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: