Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kalau China Tahan Rare Earth, Inilah Daftar Perusahaan AS yang Terkena Dampaknya

Kalau China Tahan Rare Earth, Inilah Daftar Perusahaan AS yang Terkena Dampaknya Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Beijing -

Dampak dari meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan China salah satunya menelurkan isu tentant rare earth. Dikabarkan bahwa di planet ini China-lah yang memiliki bahan dasar untuk berbagai industri elektronika dan komputer. Alhasil, China akan mempergunakannya sebagai senjata utama dalam perang dagang kali ini.

Apa itu rare earth?

Menurut laman Reuters yang dikutip Wartaekonomi.co.id, rare earth digunakan untuk batrei yang rechargeable, mobil elektrik dan hybrid, keramik papan atas, computer, DVD player, turbin angin, katalis untuk mobil dan kilang minyak, monitor, televisi, lampu, laser, fiber optic, superconductor, dan penggosok kaca.

Beberapa elemen rare earth, seperti neodymium dan dysprosium, merupakan bahan yang penting untuk motor dan kendaraan listrik.

Baca Juga: China Anggap Mike Pompeo Arogan dan Ikut Campur Urusan Negerinya

Untuk peralatan militer juga ada mineral-mineral yang esensial, seperti untuk pesawat jet, missile guidance systems, antimissile defense systems, satelit, dan juga laser.

Departemen Pertahanan AS diperkirakan membutuhkan 1% dari seluruh permintaan AS bagi kebutuhan militernya. Jumlah ini setara dengan 9% dari permintaan global terhadap rare earth, menurut laporan Kantor Pertanggujawaban Pemerintah AS.

Siapa yang paling membutuhkan rare earth di AS?
Perusahaan-perusahaan seperti Raytheon Co, Lockheed Martin Corp dan BAE Systems Plc adalah perusahaan-perusahaan yang membuat misil-misil canggih yang menggunakan metal rare earth  dalam system pengendalian dan sensornya. Kepada Reuters Lockheed dan BAE menolak berkomentar.

Baca Juga: 3 Kapal Perang Milik China Sambangi Sydney, Ada Apa?

Apple Inc juga menggunakan elemen rare earth dalam speaker, kamera, dan “haptic engine” yang membuat teleponnya bergetar. Pihak Apple mengatakan elemen-elemen ini tidak bisa didapatkan dari supplier tradisional, tapi ada supplier khusus.

Sejak tahun 2010, sebenarnya baik pemerintah maupun swasta sudah membangun persediaan khusus. Demikian dikatakan Eugene Gholz, pakar supply chain senior dari Pentagon, yang kini mengajar di University of Notre Dame.

“Tapi beberapa perusahaan sudah mulai menurunkan jumlah persediannya,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: