Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kapal Kargo Tenggelam di Perairan Banggai Laut, Menteri Budi: Kapalnya Tak Terdaftar

Kapal Kargo Tenggelam di Perairan Banggai Laut, Menteri Budi: Kapalnya Tak Terdaftar Kredit Foto: Antara/Rosa Panggabean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan kapal kargo KM Lintas Timur yang mengangkut semen dengan 18 awak itu tak terdaftar di Kementerian Perhubungan. Hal itu menanggapi pencarian kapal tersebut yang terbalik di perairan Banggai Laut, Sulawesi Tengah.

“Untuk kapal kargo (tenggelam) yang terjadi di Sulawesi itu tidak terdaftar dan melaporkannya setelah kejadian,” ujarnya di Jakarta, Jumat (7/6/2019).

Ia mengakui dalam dua tahun terakhir ini pemerintah tengah fokus menertibkan kapal-kapal yang beroperasi di Indonesia namun belum terdaftar. Bahkan kini pihaknya lebih banyak difokuskan pada kapal penumpang dibandingkan kapal kargo.

Meski begitu, Kemenhub berupaya melakukan klarifikasi atas insiden ini dengan mengecek pelabuhan tempat KM Lintas Timur berangkat sebelumnya. Pasalnya, banyak kapal-kapal kargo yang berangkat dari pelabuhan kecil yang tak dikelola oleh Kemenhub.

Baca Juga: Menhub Minta Tradisi Menerbangkan Balon Udara di Hari Raya Idul Fitri Dihentikan, Bisa?

“Kalau ternyata itu pelabuhan yang dikelola oleh Kemenhub dan dia tidak ada manifes dan memberikan SPB (Surat Persetujuan Berlayar) tanpa dasar, kami akan tindak,” katanya.

“Tapi kalau dia lewat pelabuhan umum, kami akan melakukan evaluasi terhadap izin dari pelabuhan apakah itu Tersus (Terminal Khusus) apakah PUKS (Pelabuhan Untuk Kepentingan Sendiri) dan sebagainya akan kita evaluasi,” lanjutnya.

Sebelumnya, KM Lintas Timur milik PT Citra Baru Adi Nusantara yang mengangkut 3.000 ton semen bertolak dari Pelabuhan Bitung, Manado, menuju Morowali, Sulawesi Tengah pada 15 Mei 2019.

Di tengah perjalanan, tepatnya 16 Mei 2019 pukul 08.00 WITA, kapal kargo mengalami kerusakan kompresor, sehingga nakhoda mengubah haluan dan singgah di Lolak, Maluku Utara, untuk melakukan perbaikan. Setelah 12 hari dilakukan perbaikan, kapal kembali berlayar.

Namun, pada 1 Juni, kapal mengalami mati mesin di Perairan Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Para awak kapal berusaha memperbaiki mesin yang rusak, namun gagal ditambah cuaca buruk yang membuat kapal miring dan terbalik. Kapal itu lalu dilaporkan hilang. Tim SAR telah menyelamatkan seorang awak kapal atas nama Yacob, dan pencarian sisanya yang hilang masih terus dilakukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: