Amazon Luncurkan Fitur Pencarian Pakaian Berbasis AI

Warta Ekonomi, Jakarta -

Amazon adalah raksasa ritel online, tetapi ada satu sektor yang belum retak: fashion. Untuk membantu menggali pasar yang menggiurkan ini, perusahaan ini memperkenalkan alat bertenaga AI baru bernama StyleSnap yang akan membantu pelanggan menemukan pakaian untuk dibeli.

StyleSnap pada dasarnya adalah Shazam untuk pakaian, dibangun di dalam aplikasi seluler Amazon. Pengguna dapat mengambil gambar atau mengunggah gambar dan StyleSnap akan menggunakan pembelajaran mesin untuk "mencocokkan tampilan di foto" dan menemukan barang serupa untuk dijual di Amazon.com 

CEO konsumen dunia di seluruh dunia, Jeff Wilke, memperkenalkan fitur tersebut di konferensi Re: MARS perusahaan di Las Vegas hari ini, dengan mengatakan: "Kesederhanaan pengalaman pelanggan memungkiri kompleksitas teknologi di belakangnya."

Baca Juga: Amazon Belum Menyerah Soal Kios Mallnya

Tetapi banyak startup menawarkan layanan serupa, termasuk raksasa mode online Asos. Dan masih harus dilihat apakah StyleSnap dapat memenuhi tuntutan Amazon.

Mungkin mudah bagi AI untuk mengidentifikasi barang-barang dasar pakaian, seperti rok pensil atau kemeja flanel, tetapi itu tidak benar-benar membantu konsumen yang biasanya dapat mengidentifikasi barang-barang ini sendiri. Apakah fitur tersebut dapat cocok dengan item dan gaya niche akan menjadi tantangan nyata.

Amazon meluncurkan Echo Look pada tahun 2017, yang menggunakan AI untuk menganalisis pakaian pengguna.

Amazon juga belum membuktikan bahwa itu adalah seorang guru mode. Kembali pada tahun 2017 ini memperkenalkan Echo Look, kamera bertenaga AI yang memberikan rekomendasi mode kepada pengguna.

Berdasarkan ulasan, ditemukan perangkat lunak secara teratur melakukan kesalahan, gagal mengidentifikasi pakaian yang berbeda dalam gambar dan mengaduk-aduk tips yang sama berulang-ulang.

Baca Juga: Amazon Berikan $10 Ribu dan Tiga Bulan Gaji untuk Karyawan, Asal...

Tetapi peluncuran StyleSnap menunjukkan bahwa Amazon tidak akan menyerah pada bisnis fashion dengan mudah, dan perusahaan percaya keahliannya dalam kecerdasan buatan akan memberikan keunggulan atas pesaing. Itu hanya perlu menemukan tampilan yang tepat.