Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Innalillahi, Koalisi 02 Sekarang Tinggal Nama

Innalillahi, Koalisi 02 Sekarang Tinggal Nama Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Demokrat menganggap koalisi partai politik pengusung capres-cawapres 02 di pilpres 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, sudah tidak ada lagi. Demokrat sendiri merasa sudah tidak berada lagi di koalisi itu.

 

Hal itu dikatakan oleh Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Ia mendasari pernyataannya, pada kondisi belakangan ini.

 

"Melihat perkembangan situasi terakhir-terakhir ini sepertinya memang bahwa koalisi 02 ini sudah tinggal nama," kata Ferdinand, Sabtu 8 Juni 2019.

 

Baca Juga: Catatan Kerugian SBY Selama Jalan Bareng Prabowo

 

Demokrat, menurut Ferdinand, merasa koalisi yang digawangi Partai Gerindra dan Prabowo Subianto itu, terlalu mendikte. Sehingga partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY itu merasa bukan rekan koalisi. Padahal, koalisi yang dibangun, bukan fusi atau penggabungan.

 

"Demokrat itu seolah-olah harus menjadi partai yang tunduk dan menjadi sub ordinat dari Gerindra atau 02 yang tidak boleh Partai Demokrat itu melakukan hal apapun," katanya. 

 

Baca Juga: Makin Lengket dengan Istana, Keluarga Yudhoyono Mau Gembosi Kubu 02?

 

Dia menyinggung, silaturahmi politik yang dilakukan Demokrat melalui Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, usai pemilu 17 April 2019 lalu. Setidaknya sudah dua kali, putra pertama SBY itu bertemu capres yang juga patahana, Joko Widodo. Baik itu di Istana Merdeka Jakarta maupun di Istana Bogor.

 

Ferdinand menilai, upaya Demokrat menjalin silaturahim seperti itu terlalu didikte oleh pihak 02.

 

"Bahkan harus memutus silaturahmi dengan siapa pun kecuali pihak-pihak yang diinginkan oleh 02. Tentu ini sesuatu yang tidak boleh. Partai Demokrat itu berkoalisi, bukan berfusi dengan Gerindra atau dengan koalisi partai lain," jelasnya. 

 

Baca Juga: Kenapa Selalu Disalahkan, Apa Salah Demokrat?

 

Maka, pertemuan dengan siapa pun yang dilakukan oleh Demokrat maupun AHY yang mewakili, menurutnya merupakan hak dari Partai Demokrat. Tidak bisa diintervensi oleh pihak lain, termasuk oleh koalisi 02.

 

"Sehingga Demokrat berdaulat dan mandiri untuk menentukan sikapnya dan untuk melakukan silaturahmi dengan siapapun. Apakah itu silaturahmi kebangsaan atapakah itu silaturahmi politik, atau silaturahmi kemanusian. Partai Demokrat tidak bisa diatur dan dihalang-halangi dengan hal itu," jelas Ferdinand.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: