Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Jalan Tol Muncul Fenomena Ranjau Sapu, Kemenhub Bilang...

Di Jalan Tol Muncul Fenomena Ranjau Sapu, Kemenhub Bilang... Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Kementerian Perhubungan akhirnya menyoroti fenomena tahunan ranjau sapu yang seringkali terjadi di jalan tol saat arus balik dan mudik, khususnya di dekat jembatan ruas tol Cikopo-Palimanan atau Cipali, Jawa Barat.

Ranjau sapu merupakan istilah untuk masyarakat yang menggunakan sapu lidi demi meraup uang lemparan pemudik atau pengguna tol.

Ketua Harian Posko Nasional Angkutan Lebaran Terpadu, I Nyoman Sukayadnya, mengatakan bahwa ranjau sapu berpotensi membahayakan pemudik lantaran sapu yang dijulurkan mereka sampai ke tengah jalan tol. Namun begitu, dia memastikan belum ada laporan yang menyatakan bahwa perbuatan mereka membuat terjadinya kecelakaan.

"Istilahnya itu sapu ranjau. Belum ada laporan kecelakaan, sampai menghambat ada tadi laporan, tapi belum ada kecelakaan, hanya mengganggu," kata dia di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Sabtu, 8 Juni 2019.

Meski demikian, Nyoman menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menunggu hingga korban kecelakaan terjadi akibat perbuatan sapu ranjau tersebut. Karenanya, dia memastikan bahwa pemerintah akan meminta pihak berwenang untuk menilang pengguna tol yang melemparkan uang kepada mereka.

Sebab, menurut dia, bila tidak ada pengguna tol yang melemparkan uang, maka dipastikannya tidak akan ada fenomena ranjau sapu. Sebagaimana masyarakat yang sering melempar uang ke laut untuk masyarakat di dermaga ketika hendak menyebrang menggunakan angkutan kapal laut.

"Kami imbau, kepada petugas pintu tolĀ agar instruksi ke operator transportasi darat jangan lakukan itu demi keselamatan. Di ujung ketahuan agar ada petugas yang jaga, sekalian saja tilang. Karena itu membahayakan nyawa orang," katanya.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, jumlah ranjau sapu yang beredar di dekat jembatan ruas Tol Cipali bisa mencapai 300 orang. Pihak keamanan pada dasarnya telah melakukan razia di kawasan tersebut namun, mereka kembali lagi ke lokasi setelah razia berlalu.

"Saya infokan agar para sopir dilarang membuang uang ke jembatan. Itu mengganggu keselamatan, juga orang yang cari uang. Kejadian kayak di Pelabuhan Merak, Ketapang Gilimanuk orang-orang lempar uang ke laut, tidak sopan," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: