Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rilis Uang Kripto, Facebook Gunakan Sistem Serupa EOS?

Rilis Uang Kripto, Facebook Gunakan Sistem Serupa EOS? Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Teka-teki seputar minat raksasa media sosial, Facebook, untuk segera berkecimpung di industri blockchain dengan merilis uang kriptonya sendiri terus menggelinding laksana bola salju. Sepakulasi kian mengemuka lantaran pihak manajemen perusahaan belum juga angkat suara apakah membenarkan ataupun membantah sederetan informasi yang berkembang di masyarakat tersebut.

Setelah sebelumnya BBC dan CNBC International lebih banyak berkutat pada update soal kisaran waktu bakal dirilisnya mata uang kripto yang kabarnya bakal diberi nama GlobalCoin tersebut, kini kabar lain muncul dan mencoba mengulik hal lain, yaitu seputar sistem yang bakal dipakai oleh Facebook guna mengoperasikan uang kripto besutannya itu.

Baca Juga: Facebook Siap Luncurkan Uang Kriptonya Bulan Ini

Adalah The Information, situs berita terkemuka asal Inggris yang menyebutkan proyek uang kripto Facebook bakal menggunakan sistem algoritma konsensus yang mirip dengan Delegated Proof of Stake (dPOS) sebagaimana yang selama ini digunakan oleh EOS dan juga Tron. Dugaan itu didasarkan pada sebuah informasi dari "orang dalam" bahwa nantinya pihak-pihak yang ingin menjalankan satu simpul (node) dalam jaringan blockchain GlobalCoin akan diwajibkan membayar sekitar US$10 juta pada pihak Facebook.

Sebagaimana diketahui, fungsi node dalam sistem dPOS adalah sebagai validator transaksi keuangan dengan menggunakan satu atau beberapa komputer khusus. Jika dianalogikan dalam bentuk transaksi konvensional, peran node sama seperti peran bank yang juga bertugas memvalidasi dan memverifikasi transaksi yang sedang dilakukan.

Dalam sistem dPOS, sebuah node membutuhkan spesifikasi komputer yang khusus dengan biaya investasi yang juga tidak sedikit, serta ditunjuang pula dengan jaringan koneksi internet yang terjamin stabilitasnya. Tak hanya itu, setiap pengelola node juga wajib menyimpan sejumlah koin/token sebagai jaminan prudentialitas transaksi yang sedang diproses.

Baca Juga: Besut Globalcoin, Facebook Belum Kapok Gulung Tikarnya Facebook Credit?

Dengan effort yang demikian besar dan rumit, nantinya pihak pengelola node bakal mendapat imbalan berupa koin/token sebagai fee transaksi di jaringan dalam satu periode yang telah ditentukan. Dalam sistem yang lain, pengelola node juga bisa mendapatkan biaya transaksi lebih murah karena memiliki stok koin/token yang lebih berlimpah dibanding pengguna lainnya.

Dalam laporannya sebelumnya, The Information juga menyebutkan Facebook akan pertama kali mendistribusikan GlobalCoin pada para karyawannya sendiri. Nantinya pihak Facebook bakal membayar gaji karyawannya dalam bentuk uang kripto bikinannya sendiri itu.

Para pemegang uang kripto tersebut kemudian dapat menyimpan, memperdagangkan, dan menukarnya dengan mata uang konvensional, di antaranya melalui aplikasi Facebook, termasuk di dalamnya via Messenger dan juga WhatsApp (WA). Tak hanya itu, pihak Facebook bahkan diperkirakan telah menyiapkan sejumlah mesin penukar fisik semacam Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan GlobalCoin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: