Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Klaim Sinergi Bawa Ekonomi RI Makin Baik

BI Klaim Sinergi Bawa Ekonomi RI Makin Baik Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menilai sinergitas antara BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemerintah harus terus diperkuat. Pasalnya melalui sinergi, BI meyakini perekonomian Indonesia menjadi lebih baik di tengah tantangan ekonomi global.

"Dengan sinergi, kita bisa membawa ekonomi Indonesia menjadi lebih baik," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Halalbihalal BI-OJK di kompleks perkantoran BI, Jakarta, Senin (10/6/2019).

Perry optimistis sinergitas antara BI, OJK, dan pemerintah membuat tingkat inflasi menjadi lebih rendah, menuju 3,1-3,2%. Begitu pun nilai tukar rupiah yang diharapkan bisa stabil dan mengalami penguatan.

Baca Juga: Ekonomi Global Suram, Ini Masukan Bank Dunia ke Indonesia

"Apalagi dengan kenaikan rating S&P (Standard and Poor’s) kemarin. Kami melihat inflow akan semakin besar dan bawa rupiah stabil dan menguat seperti yang dilihat hari ini," ungkapnya.

Selain itu, sinergi juga membawa stabilitas sistem keuangan terjaga dan penyaluran kredit mengucur deras. Soal pertumbuhan ekonomi, bank sentral optimistis tahun ini tumbuh di kisaran lima hingga 5,4%. Konsumsi dan investasi swasta menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi RI.

"Jadi insyaallah kami meyakini bahwa ekonomi kita ke depan akan semakin baik dengan stabilitas yang terjaga, baik moneter, sistem keuangan, maupun pertumbuhan ekonomi yang juga akan meningkat," ungkap Perry.

Baca Juga: Waspada! Ekonomi Asia Timur dan Pasifik Dirpoyeksi Tumbuh di Bawah 6%

Lebih lanjut Perry ingin memperluas sinergi dengan dunia usaha perbankan dan sektor keuangan. Hal tersebut dilakukan dengan mengalibrasi bauran kebijakan demi menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kami akan review dari waktu ke waktu dengan melihat kondisi global. Kami akan meresmikan lebih jauh kembali baik dari sisi respons suku bunga, respons dari kecukupan likuiditas relaksasi dari makroprudensial, pendalaman pasar keuangan yang akan terakselerasi maupun sistem pembayaran sesuai visi kami yang 2025, maupun ekonomi keuangan syariah. Itu akan terus kami lakukan dengan bauran kebijakan Bank Indonesia yang akan semakin kami optimalkan," jelas Perry.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: